Starbucks Ikut Juga Diboikot, Disebut Masuk Daftar Pro Israel, Ini Alasannya
Produk Starbucks Coffee--
Perlu diketahui, pada 2014, Starbucks pernah secara resmi mengklarifikasi tudingan dukungan mereka terhadap Israel.
Mereka menyatakan tidak mendukung gerakan politik atau agama tertentu. Starbucks menyebut sebagai perusahaan maupun individu di dalamanya termasuk Mantan CEO Howard Schultz tidak memberi dukungan dana bagi Israel.
Diketahui, Howard telah mengundurkan diri pada September lalu.
''Strarbucks merupakan perusahaan publik. Segala bentuk sumbangan korporasi harus dilaporkan secara terbuka tiap tahunnya,'' demikian pernyataan resmi perusahaan minuman kopi internasional itu di laman resminya.
Tak hanya konflik Israel dan Palestina, Strabucks juga pernah membuat kontroversi dengan pernyataannya yang memberikan dukungan terhadap LGBT.
Pada 2016 lalu, Marketing Communications & CSR Manager, PT Sari Coffee Indonesia, selaku pemegang lisensi Starbucks Indonesia, Yuti Resani, mengatakan pihaknya tetap menghargai keragaman dan kesetaraan dan berkomitmen sejalan dengan kebijakan manajemen Starbucks.
"Starbucks menghargai keragaman dan kesetaraan, dan kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang inklusif dan ramah untuk semua partners (pegawai Starbucks) dan pelanggan kami," ujar Yuti dikutip dari republika.com
Sumber: