Gara-gara Hal Ini Ibu-ibu Rumah Tangga Menjerit, Meski Kecil Harganya Kian Pedas

Gara-gara Hal Ini Ibu-ibu Rumah Tangga Menjerit, Meski Kecil Harganya Kian Pedas

Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Kayuagung OKI Sumsel kian pedas alias makin naik.--

KAYUAGUNG, RADARPALEMBANG.COM – Ibu rumah tangga di Kota Kayuagung, Kabupaten OKI, Sumsel menjerit “kepedasan”.

Suara emak-emak ini terkait bahan baku masakan yang harganya kian melambung. Kali ini yang jadi teriakan mereka adalah harga cabai yang kian pedas alias makin naik.’

Misalnya harga cabai di Pasar Tradisional Shopping Center Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu 1 November 2023. 

BACA JUGA:Rangkaian HUT ke-78 OKI Sudah Dicanangkan, Berikut Makna Logo dan Temanya

Berdasarkan keterangan Santi (37), ibu rumah tangga warga Perumnas Muara Baru Permai, harga cabai mengalami kenaikan signifikan, sejak sepekan terakhir.

"Harga cabai naik bertahap setiap harinya. Sekarang harga cabai merah berada di kisaran Rp 20 ribu per kilogram, namun hari ini salah satu bumbu dapur pedas itu kian pedas (mahal), berada di angka Rp 80 ribu per kilogram," keluh Santi. 

Untuk harga jenis cabai lainnya, Santi menjelaskan untuk cabai setan yang semula Rp 40 ribu per Kg menjadi Rp 80 ribu, lalu cabai rawit hijau biasa Rp 40 ribu per Kg, naik menjadi Rp 70 ribu.

BACA JUGA:Komitmen Tingkatkan Layanan, RSUD Kayuagung Raih Akreditasi Paripurna

Masih kata dia, untuk jenis komoditi lain seperti bawang merah mengalami sedikit kenaikan yakni sebelumnya Rp 15 ribu per Kg menjadi Rp 24 ribu per Kg.

Sementara itu, untuk bawang putih stabil di harga Rp 32 ribu per Kg.

Di tempat yang sama, Yuli (30) pembeli di pasar Kayuagung mengatakan semenjak harga cabai merangkak naik, dirinya masih menggunakan cabai seperti biasanya.

BACA JUGA:Segudang Prestasi OKI dalam Satu Dekade, Ada yang Terluas di Indonesia

“Meski cabai harganya naik, saya masih membeli cabai seperti biasa artinya tidak mengurangi konsumsi. Karena keluarga suka makan pedas, kalau tidak pedas rasanya kurang sedap,” pungkasnya.

Sementara itu, Ujang (47), pedagang pasar Kayuagung, selama harga mengalami lonjakan dia mengaku sepi pembeli.

Sumber: