Tingkatkan Literasi Syariah, BSI Ajak Mahasiswa Jadikan Bank Syariah Sebagai Pilihan di Dunia Kerja
Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada sesi INSPITALK di depan ratusan mahasiswa UGM pada acara Sharia Financial Literacy: Young, Blessed & Free yang berlangsung di Grha Sabha Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Kamis 19 Oktober 2023.--
YOGYAKARTA, RADARPALEMBANG - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di dalam negeri.
Karena itu, BSI berharap anak-anak muda, khususnya mahasiswa, dapat menjadikan bank syariah sebagai salah satu referensi utama saat mereka masuk dunia kerja.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan anak muda merupakan calon pemimpin masa depan yang bisa membawa perbankan syariah dalam negeri menjadi lebih baik di tahun-tahun yang akan datang.
Apalagi, menurut Hery, bekerja di bank syariah merupakan kerja untuk dunia dan akhirat.
BACA JUGA:BSI Dukung Ekosistem Kewirausahaan Lewat Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur
"Bekerja di bank syariah itu kerja dunia akhirat. Contohnya setiap tahun kita dapat laba. Nah dari laba itu 2,5 persen dipotong untuk zakat, jadi bersih labanya,"jelas Hery.
Zakat yang diambil dari laba tersebut nanti dipakai untuk membantu masyarakat lagi.
Selain itu, kerja di BSI juga membantu work-life balance para pegawai, karena ada yang namanya BSI Club, yang di dalamnya ada kegiatan olahraga, kesenian, dan keagamaan.
"Jadi work-life balance sangat dijaga,"kata Hery.
BACA JUGA:Pimpin Pertumbuhan Laba di Industri, BSI: Hasil Kinerja, Visi untuk Tumbuh Sehat dan Sustain
Hery menyampaikan hal tersebut dalam acara Sharia Financial Literation ‘Young, Blessed, Free’, yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Dirinya juga menyinggung soal mengapa perbankan syariah saat ini masih belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.
Hery menyebut salah satu alasannya adalah masih rendahnya tingkat literasi perbankan syariah.
Padahal, lanjut Hery, perbankan syariah memiliki banyak hal positif, seperti tidak adanya bunga, tidak berinvestasi pada hal-hal yang haram dan bersifat spekulatif, dan berbasis pada underlying transaction.
Sumber: