Menhub Budi Karya: Sumsel Punya Angkutan Massal yang Lengkap, Khusunya di Palembang

Menhub  Budi Karya: Sumsel Punya Angkutan Massal yang Lengkap, Khusunya di Palembang

Menhub Budi Karya Sumadi menilai Provinsi Sumsel telah memiliki akutan massal yang lengkap khususnya untuk kota Palembang--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Menhub Budi Karya Sumadi menilai Provinsi Sumsel telah memiliki akutan massal yang lengkap khususnya untuk kota Palembang.

Apresiasi diberikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terhadap Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) atas pembangunan transportasi publik yang terintegrasi.

Menurut Menhub Budi Karya, Sumsel saat ini telah memiliki layanan angkutan massal yang cukup lengkap, khususnya untuk Kota Palembang.

"Saya gembira hari ini ke Palembang, sekalian pulang kampung, karena melihat suasana (transportasi) yang lebih baik," ujar Budi seperti dikutip dari palpos.id, Sabtu, 14 Oktober 2023.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Fokus Serius Atasi Karhutla dan Stunting

Apresiasi tersebut disampaikan langsung Menhub Budi Karya kepada Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni terkait komitmen pembanguan transportasi di Sumsel.

Menurut Budi, Kota Palembang sebagai ibukota dari Provinsi Sumsel telah memiliki mode transportasi massal yang sangat lengkap dan terintegrasi mulai dari bus, angkot, LRT, feeder LRT hingga angkutan sungai.

"Kota Palembang termasuk salah satu kota yang memiliki transportasi antar moda paling lengkap," ungkapnya Menhub  Budi Karya.

Budi Karya mengungkapkan kedepan akan ada penambahan tiga rute baru angkutan feeder yaitu di Plaju, Bukit dan PT Pusri. 

BACA JUGA:Hal Sepele Ini Gugurkan 5.445 Berkas Lamaran CPNS Kemenkumham Sumsel, Cek di Sini Siapa yang Lulus

Hal tersebt dilakukan karena besarnya jumlah penduduk dan jarak lokasi antara satu titik ke titik lain terlalu jauh.

"Karena feedernya relatif terlalu jauh hingga waktu tempuh masyarakat dari 1 titik ke titik lain terlalu lama, jadi kita akan membuat feeder tegak lurus terhadap transportasi LRT.

Nah, reroute ini bisa ditambah atau justru menghilangkan karena belum maksimal. Tujuannya agar bisa maksimal," jelas Menhub Budi Karya.

Lebih lanjut Menhub Budi Karya mengatakan kalau saat ini telah dilakukan Kick-Off Meeting Penyusunan Feasibility Study Pengembangan Stasiun LRT Ampera yang merupakan program dari Amerika Serikat, yaitu Millenium Challenge Corporation (MCA).

Sumber: palpos.id