Kadinkes Himbau Warga Pakai Masker, Udara di Kota Palembang dalam Kondisi tidak Sehat, Berikut Penjelasannya!

Kadinkes Himbau Warga Pakai Masker, Udara di Kota Palembang dalam Kondisi tidak Sehat, Berikut Penjelasannya!

Udara di Kota Palembang masuk dalam kategori tidak sehat, warga dihimbau untuk kembali menggunakan masker jika berada di luar rumah.--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Kualitas udara di Ibu kota Sumatera Selatan termasuk Kota Palembang akhir-akhir ini dalam kondisi tidak sehat.

Untuk itu, dihimbau kepada warga untuk menggunakan masker untuk mengantisipasi akan bahaya polusi udara.

Hal ini ditegaskan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sinta Andayani.

Masyarakat juga diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. 

"Dalam kondisi udara tidak sehat, masyarakat diingatkan mengurangi kontak langsung dengan udara di luar ruangan. Gunakan masker untuk mengantisipasi bahaya polusi udara bagi kesehatan," kata Sinta Andayani di Palembang, Senin 4 September 2023. 

BACA JUGA:Ribuan Personel Gabungan Siapsiaga, Sumsel Darurat Karhutla

Menurut dia, udara dalam kondisi tidak sehat dipengaruhi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Sumsel dalam kurun waktu dua pekan terakhir.

"Meningkatnya titik panas dan titik api di berbagai daerah di Sumsel akibat karhutla pada musim kemarau yang dipengaruhi El Nino, menimbulkan polusi udara dari asap sisa karhutla," ujarnya.

Untuk tidak memperburuk kondisi udara sekarang ini, masyarakat diimbau juga agar tidak membakar sampah atau aktivitas yang dapat menimbulkan asap atau pencemaran udara.

Partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat berperan besar dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan udara buruk sekarang ini agar tidak semakin parah.

BACA JUGA:Waspada Karhutlah, Minamas Plantation Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Bersama Masyarakat

Selain karhutla, pihaknya mengingatkan masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu untuk mengantisipasi ancaman El Nino hingga akhir 2023. 

El Nino merupakan suatu fenomena peningkatan suhu atmosfer bumi yang dapat menyebabkan suhu yang panas menjadi semakin meningkat dan kekeringan akibat kemarau semakin kering.

Berdasarkan pengamatan, puncak El Nino diprediksi terjadi hingga akhir Desember 2023, kondisi tersebut perlu diwaspadai agar tidak terjadi karhutla lagi dan gagal panen akibat kekeringan," kata Sinta.

Sumber: