Pencatatan Perdana EBAS-SP di Bursa Efek, BSI: Gebrakan Baru Ekonomi Syariah

Pencatatan Perdana EBAS-SP di Bursa Efek, BSI: Gebrakan Baru Ekonomi Syariah

Seremoni pencatatan perdana EBAS-SP SMF-BRIS01 di Bursa Efek Indonesia yang juga sekaligus peluncuran produk terbaru di pasar keuangan nasional, dilakukan secara resmi oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin, Senin 19 Juni 2023.--Doc.radarpalembang.disway

BACA JUGA:Kinerja Pembiayaan BSI OTO Tumbuh 64 Persen, Cek Promo Menarik Bagi Nasabah di Sini?

Terlebih, imbal hasil yang ditawarkan mencapai 7 persen, lebih tinggi di atas rata-rata investasi seperti deposito, sukuk maupun reksadana.

"Kami sangat mendukung program pemerintah dalam memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

Melalui EBAS-SP SMF-BRIS01, BSI dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus membangun ekonomi keumatan.

"Salah satunya melalui skema dan business model yang tepat, sehingga peran perbankan syariah benar-benar nyata dalam berkontribusi bagi kemajuan ekonomi di Tanah Air," ujar Hery Gunardi.  

BACA JUGA:Sinergi BSI dan KONI Majukan Olahraga, Dukung PSSI Gelar FIFA Match Day

"Alhamdullilah produk terbaru ini (EBAS-SP SMF-BRIS01) mendapat animo yang besar dari para investor dan para pelaku keuangan syariah termasuk investor ritel di Indonesia,"kata Hery Gunardi.  

BSI juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah dan regulator untuk dapat mendorong inklusi pasar keuangan dan pasar modal syariah di Indonesia.

"Sehingga menciptakan manfaat ganda ke seluruh sektor, serta menambah alternatif  instrumen investasi syariah baru bagi masyarakat," ungkap Hery Gunardi.

Bagi BSI sendiri, sekuritisasi aset ini merupakan salah satu strategi Bank Syariah Indonesia dalam me-recycle aset yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi dan bertenor panjang.

BACA JUGA:WOW! Garuda Indonesia Beri Diskon hingga 80 Persen, Cek Rute Terbangnya di Sini?

Salah satunya adalah pembiayaan perumahan atau Griya, dimana secara YoY tumbuh sebesar 14,79 persen atau mencapai Rp 49 triliun pada Q1 2023.

Dalam transaksi sekuritisasi aset ini pula, Bank Syariah Indonesia atau BSI mengalami perubahan fungsi sebagai pemberi pembiayaan menjadi originator (pemilik awal dari portofolio yang disekuritisasi) dan collecting/servicing agent. 

Hal tersebut memberikan benefit tambahan bagi BSI, yaitu sebagai tambahan likuiditas, efisiensi CKPN serta peningkatan fee based income.

Peluncuran EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan momentum baru bagi kemajuan industri perbankan syariah di Indonesia.

Sumber: