Kepada Ketua PSSI Terpilih, Umuh: Benahi Kualitas Wasit

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Komisaris Persib Bandung, Umuh Muchtar, memiliki harapan khusus untuk Ketua Umum PSSI terpilih. 

Salah satu yang menjadi fokus saran Umuh Muchtar untuk dibenahi yakni kualitas wasit, bahkan jika perlu wasit yang ada saat ini dibubarkan saja. 

Pernyataan keras Umuh Muchtar soal wasit ini, karena diduga menjadi sebab salah satu dari indikator persepabolaan Indonesia sulit bersaing. 

Umuh Muchtar menekankan persoalan wasit harus menjadi poin utama karena siapapun ketuanya kelak, jika sektor wasit tak dibenahi, maka akan sama-sama saja.

BACA JUGA:Jelang KLB PSSI, Nama Erick Thohir Jadi Kandidat Kuat

"Sekarang saya soroti perwasitan kalau bisa ini bubarkan dulu wasit, ganti dan pilih yang bagus,”kata Umuh Muchtar, Kamis 16 Februari 2023. 

PSSI, menurut Umuh Muchtar, kalau mau maju siapapun ketuanya wasit harus difokusin, saya juga tahu di situ juga banyak yang bagus, di PSSI itu masalahnya wasit dari dulu, itu menyakitkan.

Tak hanya itu, Umuh Muchtar juga berkeinginan pada pengurus PSSI yang terpilih nanti di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, induk organisasi sepakbola nasional itu bisa menggunakan teknologi VAR dalam setiap pertandingan.

Dengan begitu, akan membuat pertandingan berjalan lebih fairplay, sekaligus membantu pekerjaan wasit menjadi lebih baik.

BACA JUGA:Presiden Sriwijaya FC Sebut 60 Persen Voter Dukung Erick Thohir Jadi Ketum PSSI

"Justru dengan pengurus nanti, mudah-mudahan ada VAR karena itu akan berhubungan dengan prestasi," ujar Umuh Muchtar.

Diketahui, Sepak bola Indonesia akan menggelar hajatan besar, yang akan menentukan nasib sepak bola Indonesia, hari ini pada Kamis 16 Februari 2023. 

Dijadwalkan Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Sangri-La Jakarta dengan tiga agenda utama dalam KLB, yaitu pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum PSSI, dan Komite Eksekutif PSSI. 

Sejauh ini, ada empat calon yang akan berjuang untuk memperebutkan kursi panas pimpinan organisasi sepakbola Indonesia, yakni La Nyalla Mahmud Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, dan Arif Wicaksono.

Sumber: