Angka Kemiskinan Sumsel Terus Turun, Penyebabnya Ada yang dari Pekarangan Rumah

Gubernur Sumsel Herman Deru memprakarsai Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan.-humas prov sumsel-
Dia menambahkan, gerakan itu bertujuan mengubah pemikiran warga dari konsumen menjadi penghasil, terutama untuk urusan bahan makanan sehari-hari. Hal itu nantinya akan berpengaruh untuk mengurangi biaya kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Esensi Sumsel Mandiri Pangan adalah mengubah mindset dari yang biasanya kita berharap membeli menjadi penghasil. Atau biasa jadi konsumen, kita menjadi penghasil kebutuhan sehari-hari. Paling tidak kita bisa mengurangi biaya hidup. Kita hasilkan sendiri cabai dan bawang yang selama ini masyarakat hanya membeli ke pasar,” imbuhnya.
Pada program itu, pemerintah provinsi memberikan bantuan simultan berupa media tanam, bibit, hingga tempat memelihara ikan. Sampai akhir 2022, sebanyak 250 ribu keluarga yang terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial menjadi penerimanya.
BACA JUGA:Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sekarang Bisa ke Pegadaian
“Sayuran dan ikan akan membantu memenuhi kebutuhan dapur selain beras. Gerakan itu juga menjadi batu loncatan dalam memandirikan masyarakat untuk memenuhi sebagian kebutuhan pangannya,” lanjut mantan Bupati Ogan Komering Ulu Timur itu.
Upaya lain Herman juga menargetkan angka kemiskinan di Sumsel bisa terus turun. Dia memfokuskan program bantuan sosial yang tepat sasaran.
Selain itu, memaksimalkan APBD, khususnya dalam pemberdayaan dan peningkatan ekonomi keluarga. Inovasi yang dijalankan pemerintah provinsi ditargetkan tidak hanya untuk menekan angka kemiskinan, tapi juga membawa Sumsel masuk dalam deretan provinsi yang mampu menekan tingkat inflasi di tengah situasi ekonomi global saat ini.
Menurut Herman, penurunan angka kemiskinan Sumsel tahun ini merupakan yang terbaik selama 10 tahun terakhir.
BACA JUGA:Gubernur Sampaikan Penjelasan Terhadap 4 Raperda Provinsi Sumsel
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang pada 2020 sempat berkontraksi hingga -0,11% akibat pandemi Covid-19, pada 2022 ini kembali meningkat menjadi 5,18%.
Namun, Herman tidak mau berpuas diri. Dia terus menekan jajarannya, mulai organisasi perangkat daerah (OPD), biro, hingga instansi vertikal untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi sehingga capaian itu dapat lebih baik lagi, termasuk dalam upaya pemulihan ekonomi dan menekan angka kemiskinan.
“Kami harus terus berbuat. Kita harus ingat peran dan fungsi kita.
Sumber: