Topik Bahasan di MIF 2023, Hilirisasi hingga Hadirkan Investor 9 Negara

Topik Bahasan di MIF 2023, Hilirisasi hingga Hadirkan Investor 9 Negara

Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim--doc radarpalembang.disway.id

BACA JUGA:Aktivitas Bisnis Pasca Covid-19 Membaik, Tren Kinerja Bank Mandiri Pun Positif

Berdasarkan catatan kepanitian MIF 2023, setidaknya ada 9 negara investor yang akan hadir meramaikan kegiatan dengan puncak acara di awal Februari 2023 ini. 

“Berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Hong Kong, Taiwan, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat,”jelas dia. 

Ditargetkan akan ada 9.840 investor domestik, 518 investor asing, 36 peserta dari kedutaan besar, 19 peserta dari foreign chamber of commerce akan terlibat di MIF 2023. 

Lalu sebanyak 104 peserta dari organisasi internasional, 402 peserta dari pemerintah Indonesia, dan 338 peserta dari kampus dan lembaga penelitian yang mengikuti acara ini. “Dengan total dana kelolaan sebesar sekitar USD 12 triliun,” ujarnya. 

BACA JUGA:BANK MANDIRI Sokong Sumsel Mandiri Pangan

Rangkaian MIF 2023 dimulai pada 30 Januari dengan site visit dan corporate day dimana para investor dapat melihat dan berdiskusi langsung dengan perusahaan terpilih. 

Event ini akan mempertemukan secara online listed companies dengan investor institusi baik domestik maupun internasional. 

MIF 2023 kemudian akan dilanjutkan dengan Macro Day yang merupakan forum utama ajang ini pada tanggal 1 Februari 2023. 

Pada hari berikutnya, tanggal 2 Februari juga akan diselenggarakan event ‘Investment Day’ bekerjasama dengan Kementerian Investasi BKPM. 

BACA JUGA:Penetrasi Layanan Digital Bank Mandiri di Sumbagsel, User Fitur Livin’ Sukha Capai 980 Ribu

Event ini akan mempertemukan para investor prospektif dengan Kementerian Investasi untuk dapat berdiskusi lebih intens dan berkomunikasi sehingga diharapkan dapat mendukung upaya menarik dan meningkatkan investasi masuk ke Indonesia. 

Topik yang dibahas dalam Investment Day adalah Peluang Investasi di Ibu Kota Negara dan Peluang Investasi pada Energi Baru Terbarukan atau Renewable Energy.

Sumber: