Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Istilah Apokaliptik Jadi Trending, Apa Itu Apokaliptik?

Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Istilah Apokaliptik Jadi Trending, Apa Itu Apokaliptik?

Apokaliptik Trending satu keluarga Tewas di Kalideres --

JAKARTA, RADAR PALEMBANG - Media sosial kini sedang ramai membicarakan istilah apokaliptik terutama twiter dan tiktok, istilah ini menjadi trending setelak kejadian satu keluarga tewas di Kalideres.

Pasalya kematian mereka sungguh tidak biasa sehingga membuat macam-macam spekulasi di jagat maya salah satunya kepercayaan apokaliptik.

Karena sebagian warga medsos menduga paham kepercayaan ini yang menjadi sebab kematian satu keluarga di Kalideres ini.

Berdasar pada hasil penyelidikan yang telah di lakukan kepolisian, bahwa satu keluarga yang meninggal di Kalideres tidak ada terdapat unsur kekerasan.

BACA JUGA:Ketua RT Ungkap Pesan Whatsapp Terakhir Dengan Satu Keluarga Tewas Dalam Rumah di Kalideres

Tetapi saat di otopsi lambung diperiksa ternyata diketahui lambung mereka kosong, dengan kata lain mereka sudah lama tidak menyantap makanan.

Justru karena keanehan itu tetangga dan juga keluarga tak percaya kalau Rudyanto dan keluarganya meninggal karena tidak mampu membeli bahan makanan.

Sedangkan aset milik Rudyanto bernilai miliaran rupiah lebih, jadi tidak mungkin jika mereka tidak memiliki uang sehingga mereka kelaparan.

Seorang pakar mengatakan bahwa menduga satu keluarga ini memang sengaja untuk melaparkan diri hingga tewas.

BACA JUGA:Terjadi Ledakan di Istanbul Turki, KBRI: Tidak Ada Korban WNI

Pada waktu lalu, satu keluarga yang terdiri dari
empat orang ditemukan tidak bernyawa dalam rumahnya yang beralamat di Perumahan Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Pada Kamis tanggal 10 November 2022 yang lalu.

Terdiri dari suami istri, anak, dan juga ipar dengan inisial masing-masing, suami RG (71 tahun), istri RM (66 tahun), anak DF (42 tahun), dan ipar BG (68 tahun).

Namun untuk motif di balik peristiwa satu keluarga tewas dengan perut kosong belum dapat dipastikan.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan bahwa menduga empat orang keluarga yang tewas tersebut kemungkinan memiliki kepercayaan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.

Untuk diketahui bahwa suami istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tewas dalam keadaan lambung kosong dan bahkan tak ditemukan makanan dan air
minum di rumah.

"Jangan-jangan dari keempatnya merupakan penganut paham akhir dunia atau apokaliptik sehingga mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem", pungkas Adrianus, Sabtu ,tanggal 12 November 2022.

Satu keluarga tewas di Kalideres hanya karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan ialah sangat tidak mungkin.

Keadaan mereka tinggal di perumahan kelas menengah dan juga memiliki aset bisa untuk dijual.

"Saya membayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu", ujarnya,

Dia justru menduga ada tindakan pelaparan,itu berarti ada pihak-pihak yang sengaja membuat mereka lapar dengan cara tidak memberi akses makanan.

Bahkan ada kemungkinan juga pihak yang lebih muda yang lebih aktif dan bisa saja sebagai
ialah pelaku.

Namun tentu harus ada motif kenapa seperti itu, tapi harus menunggu kembali hasil otopsi yang akurat, Pungkasnya.

Skenario melaparkan diri semakin mungkin karena bila ada pihak yang mendorong hal itu terjadi, baru pihak ketiga bisa mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu.

Adrianus juga memiliki dugaan kedua di balik kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.

Dugaan ini perihal motif kepercayaan apokaliptik atau kepercayaan terhadap akhir dunia.

Namun hingga kini kepolisian masih melakukan penyelidikan perihal penyebab tewasnya satu keluarga tersebut, lantaran tidak adanya saksi dan juga barang bukti kuat.

Juga tidakk ada bercak darah ataupun tanda penganiayaan di tubuh korban tersebut.

Tapi Kepolisian menemukan sejumlah kejanggalan di rumah tersebut.

Antara lain tidak adanya makanan atau bahan makanan maupun air minum, banyak bedak bayi yang baru dibeli padahal tidak ada anak usia balita di rumah itu.

Juga banyak ditemukan kapur barus di dalam mangkok di atas meja, serta di temukan lilin berwarna merah.

Namun tidak adanya makanan dan minuman berbanding terbalik dengan ditemukan struk belanja dan menu makanan di dalam rumah tersebut.

Kini media sosial tengah ramai dengan istilah Apokaliptik, karena istilah ini banyak dikaitkan dengan penyebab kematian satu keluarga tewas ini.

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala memberi tanggapan terkait tewasnya empat anggota keluarga tersebut.

Dia menduga bahwa empat orang keluarga yang tewas itu memiliki kepercayaan apokaliptik atau kepercayaan terhadap akhir dunia.

"Jangan-jangan dari keempatnya menganut paham akhir dunia atau apokaliptik sehingga
mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem" duga Adrianus Meliala.

 

Sumber: berbagai sumber