Keuangan Syariah Dorong Ekonomi Sumsel , Hingga Mei, Pembiayaan Capai Rp11,7 triliun

Keuangan Syariah Dorong Ekonomi Sumsel ,  Hingga Mei, Pembiayaan Capai Rp11,7 triliun

RADAR PALEMBANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, peran keuangan syariah dorong ekonomi Sumel sangat baik.

Baiknya peran keuangan Syariah di Sumsel, terlihat dari tiga aspek. Pertama,  semakin meningkat dalam mengawal stabilitas sistem keuangan di Provinsi Sumatera Selatan.

Kedua,  semakin kuatnya pemberdayaan pesantren oleh berbagai pihak terkait. Kemudian yang ketiga, semakin banyaknya pelaku usaha syariah yang 

BACA JUGA:CSR PLN di Sumsel Minim, Manejer Komunikasi: Ukurannya Bukan Laba Wilayah

BACA JUGA:Naaah, Tuh Kan, Eropa Aja Berburu Batubara, Indonesia Harus Apa?

Kepala Bank Indonesia SumselErwin Soeriadimadja jelas peran keuana--mampu menangkap peluang dan terus meningkatkan kapasitas melalui program Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) serta fasilitasi sertifikasi halal UMKM.

“Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah tercatat sebesar Rp8,81 triliun hingga Bulan Me 2022. Angka itu tumbuh sebesar 7,09 perses (yoy)," katanya, saat sambutan kegiatan Syariah Sriwijaya Festival (Syafari 2022) di Atrium Palembang Square Mall, Jumat (15/7).

BACA JUGA:Indonesia Terancam Resesi Ekonomi, Masuk Daftar 15, Sri Mulayani Bilang Potensinya Kecil

BACA JUGA:PLN Disemprot Dewan Soal CSR, Untung Rp13Triliun, CSR Rp1,8 Miliar, Hasil Bumi Tersedot , Rakyat Sumsel?

Menurut Erwin, pembiayaan perbankan syariah di Sumsel pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp11,7 triliun, atau tumbuh sebesar 10,50 persen (yoy). Peningkatan pembiayaan yang lebih tinggi dari DPK menunjukkan geliat keuangan syariah dorong ekonomi Sumsel, semakin membaik.

"Ini membuktikan peningkatan ekonomi Sumsel membaik," bebernya.

Selain itu, Erwin juga menekankan akan pentingnya pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk mampu adaptif dan berinovasi di tengah perkembangan digitalisasi yang pesat. Misalnya dengan memanfaatkan pembayaran non tunai, hingga pemanfaatan teknologi dalam proses produksi dan pemasaran produk.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru menyampaikan, dalam mengimplementasikan keuangan syariah untuk dorong ekonomi Sumsel membutuhkan kerja sama dengan berbagai mitra untuk terus berkembang.

"Jika berdiri sendiri maka akan sulit. Kita butuhkan sinergi agar dapat berkembang dengan cepat," ujarnya.

Selain itu, diharapkan agar para pelaku usaha ekonomi syariah, bisa bermitra dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak. Dengan mengutamakan tercapainya kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan satu sama lain. Deru juga mengapresiasi upaya Bank Indonesia yang mendorong 500 UMKM di Sumsel untuk mendapatkan sertifikasi halal dalam produknya.

Sumber: