Mobilisasi Angkutan Batubara di PALI Gairahkan Ekonomi Rakyat, Pemilik Warung: Dulu Kami Mati Suri
RADAR PALEMBANG – Mobilisasi angkutan batubara di PALI ( Penukal Abab Lematang Ilir) garaihkan ekonomi rakyat karena sejumlah pedagang atau warung yang membuka usahanya di pinggir jalan penghasilannya meningkat karena pembeli mulai ramai.
Mobilisasi angkutan bara itu terjadi setelah PT Bumi Sekundang Enim Energi (BSEE) mendapatkan izin dari Pemerintah Sumatra Selatan ((Pemprov Sumsel) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PALI. Mobilisasi truk itu untuk mengangkut batu bara produksi PT BSEE dari tambang ke pelabuhan.
Napoleon, perwakilan PT BSEE, mengatakan, izin untuk mobilisasi angkutan batubara berlaku hingga 2024 dengan komitmen, perseroan harus memperbaiki kerusakan jalan serta meminimalisir polusi dengan menyiram jalan.
BACA JUGA:Belasan Sapi Kena PMK, Distan PALI Lakukan Ini
"Komitmen itu telah kami laksanakan. Setiap hari kami pantau jalur yang dilalui kemdaraam untuk memastikan apa ada jalan yang mengalami kerusakan akibat mobilisasi truk angkutan barubara di PALI ini,’’ujar Napoleon.
Jika ada kerusakan makak pihak PY BSEE akan segera melakukan perbaikian dengan mengirim batu dan yang sudah dicampur semen. Persoran juga sering memperbaiki jembatan yang ada di Jerambah Besi karena material jembatan terbuat dari besi yang kerap terlepas.
Begitu juga dengan penyiraman jalan yang kotor oleh truk angkutan bara karema keluar masuk tambang rutin dilakukan setiap hari.
BACA JUGA:TP PKK se-Sumsel Kagumi Rumah Cinta Handayani PALI
PT BSEE juga menyalurkan dana CSR warga sekitar melalui pemerintah setempat. ‘’Kami berharap, keberadaan perusahaan bisa membawa manfaat bagi warga sekitar," ucap pria yang biasa disapa Ayong itu.
Sementara masyarakat berada di jalan umum Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) merasa mendapat berkah dengan mobilisasi angutan batubara itu. Warung-warung dan rumah makan warga kembali ramai karena banyak disanggahi para sopir truk.
Warung warga yang mengalmi peningkatan omzet itu berada di jalan kabupaten maupun provinsi dengan rute Talang Bulang – Simpang Tais – SimpangRaja - Jermbah Besi - Sinar Dewa -Sebane, Angkutan batu bara itu kembali gairah ekonomi masyarakat PALI.
Bahkan ada warung yang sengaja buka 24 jam yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat yang melintas pada jalur tersebut. Sebut saja, minyak, pengisian angin, tampal ban juga makanan. Ini jelas membuat ekonomi masyarakat menjadi lebih hidup.
BACA JUGA:Angkutan Batubara Kembali Ngaspal di PALI
Tidak hanya itu, akutan batubara juga membuat jalur yang mereka lewat bertambah ramai. Ini membuat masyarakat tidak lagi khawatir dengan kemaan jika melewati jalur yang sebelumnya sangat rawan.
"Alhamdulillah, sejak batubara berjalan, jalur ini tambah ramai. Kami buka siang 24 jam
karena ramai. Lumayan, ekonomi masyarakat di sini sedikit tertolong dengan mobilsasi truk batubara itu,’’ Pak Man, pemilik warung di Jerambah Besi Desa Karta Dewa, Minggu (3/7/22).
Dia mengaku omzet para pedagang dan pemilik waring di sana meningkat karena banyak pengendara mobil atau motor saat malam hari mampir. ’’Ya gairahkan ekonomi masyarakatlah angutan batubara ini,’’tambahnya.
Senada disampaikan Feri, pekarya di perusahaan Migas yang setiap hari harus melintas di jalur tersebut dari tempat tinggalnya di kota Pendopo menuju lokasi pekerjaannya di wilayah Desa Pengabuan Kecamatan Abab.
"Jadwal kerja kami kadang siang kadang malam. Sebelum angkutan batubara berjalan, kami terpaksa harus menginap di lokasi kerja karena takut jadi korban tindak kriminal sebab kami biasa menggunakan kendaraan roda dua. Tetapi sejak angkutan batubara melintas di jalur ini, kami tidak khawatir lagi karena jalur ini ramai," ucapnya.
BACA JUGA:PT EPI Siap Ikuti Prosedur Angkutan Batubara
Pasalnya, pasca digempur pandemi Covid-19, ekono masyarakat terpuruk akibat banyaknya aturan yang diterapkan pemerintah guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Imbas Covid-19, bukan hanya dirasakan masyarakat yang ekonominya pas-pasan saja. Pelaku usaha baik kecil maupun besar merasakan tekanan ekonomi itu dan banyak yang gulung tikar.
Tetapi di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi korona yang dialami secara global itu, PT BSEE perusahaan yang bergerak dibidang batubara memberikan harapan baru bangkitnya ekonomi masyarakat.
Sudah memasuki hampir empat bulan aktivitas angkutan batubara dari tambang di wilayah Talang Bulang menuju Dermaga khusus batubara milik PT EPI di Desa Prambatan Kecamatan Abab.
Tentu saja, dampak adanya mobilitas angkutan batubara yang menggunakan armada kecil yang melintas pada malam hari di jalur yang terdapat banyak penduduk membawa manfaat positif.
Misalkan dari sisi keamanan, yang sebelumnya jalur Jerambah Besi Simpang Raja adalah wilayah rawan kriminal jalalan, sejak dibukanya jalur tersebut untuk mobilitas angkutan batubara, tindak kriminal terutama aksi begal sudah nol kejadian.
Imbas dari tidak adanya aksi kriminal jalalan, jalur tersebut pun semakin hidup. Banyak pengguna jalan, baik menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat lalulalang tanpa mengenal waktu, siang atau pun malam. (*)
Sumber: