Pertamina Masuk Perusahaan Papan Atas Dunia
RADAR PALEMBANG PT Pertamina Persero tahun ini kembali mencatatkan namanya sebagai satu satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar 500 perusahaan papan atas dunia atau Furtune Global 500 Dalam daftar itu Pertamina menduduki peringkat 287 mengungguli beberapa perusahaan terkenal lainnya seperti Repsol Tesla Danone dan Coca Cola Ini merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan world class company lainnya kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangannya di Jakarta Selasa Nicke mengungkapkan pihaknya mengalami triple shock yang menyebabkan pendapatan menurun signifikan akibat dampak pandemi COVID 19 Namun inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi membuat Pertamina mampu meningkatkan pendapatan hingga mencapai 41 47 miliar dolar AS dan mencetak laba 1 05 miliar dolar AS pada tahun lalu Melalui pencapaian kinerja operasional dan keuangan tersebut total pendapatan pemerintah tahun lalu yang dikontribusi dari Pertamina hampir mencapai Rp200 triliun Pendapatan itu berupa setoran pajak deviden dan penerimaan negara bukan pajak PNBP senilai Rp 126 7 triliun serta penerimaan negara dari minyak mentah dan kondensat bagian negara MMKBN dari blok blok migas Pertamina sebesar Rp73 1 triliun Sebagai BUMN Pertamina konsisten memastikan penyediaan energi untuk negeri melalui berbagai program di antaranya bahan bakar minyak satu harga konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas untuk nelayan dan petani pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi serta infrastruktur hilir lainnya Kami optimis akan terus tumbuh dan terus memberikan manfaat seluas luasnya untuk masyarakat dan negara ujar Nicke Pemeringkatan Fortune Global 500 merupakan ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak tahun 1955 Tolak ukur utamanya adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham kapitalisasi pasar keuntungan jumlah karyawan dan sejak 1990 indikator negara asal perusahaan juga dipertimbangkan dalam Fortune Global 500 seg
Sumber: