Membumikan Tanjak Sebagai Fashion di Era Zaman Digital

RADAR PALEMBANG Saatnya kini kita mengawali pembudayaan amp kebiasaan penggunaan pemakaian Tanjak sebagai pelengkap fashien kaum laki laki muda remaja yang modis gaul amp kekinian namun terlihat bersahaja dalam aktivitas keseharian dan acara acara non formal kebanyakan Tokoh masyarakat Sumsel Husin Yazid H2Y Sebagai misal memakai tanjak d acara acara santai sambil nongkrong menikmati secangkir kopi sudah barang tentu bentuk disain type dan warnanya d sesuaikan agar terlihat modis dan menarik selaras kostumnya Juga bisa sebagai pelengkap fashion bagi seniman muda untuk pakain keseharian dalam tampilannya remaja yg sedang duduk d bangku SMP SMA juga mahasiswa yg sedang kuliah dalam aktivitas ektra kurikulernya kata Husin Kemarin 26 11 Selain di pakai saat acara santai plan namun pasti secara alami akan tumbuh gelombang kesadaran dari diri pribadi pribadi para remaja dalam rangka membumikan skaligus mengaktualisasikan kehadiran tanjak yang fashienable di mata remaja baik lokal bagi masyarakat Sumsel terlebih nasional masyarakat Indonesia Sebagaimana apa yg kita lihat saat ini pemakaian blangkon bagi laki laki Jawa baik remaja maupun orang tua tidak hanya hadir di acara acara resmi namun sering kali hadir dalam penggunaannya d acara santai dan terlihat sangat akrab dan familir sudah pasti diikuti rasa bangga ketika memakainya Dikarenakan secara tidak langsung muncul aikon yg menandai simbol jawanya Gerakan cinta tanjak berarti kita kita berupa mengaktualisasikan kehadirannya sekaligus melestarikan budaya pemakainnya sebagai warisan leluhur simbol ikon Plmbang Selain itu kehadirannya sebagai jawaban dalam pergaulan bagi remaja dunia global yg mengidolakan kemodisan fashionable lagi kekinian di tengah tengah berkembangnya gelombang zaman now dan digital katanya zar
Sumber: