Ekosistem Closed Loop, OJK Sumsel Fasilitasi 198 Ribu Petani dan Pelaku Usaha Kopi Kredit Usaha Alsintan
Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto, Sekda Sumsel Edward Chandra dan Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar saat FGD penguatan ekosistem closed loop potensi kopi di Sumsel.-OJK Sumsel -
"Harapannya, berbagai komoditas unggulan lainnya juga dapat diakselerasi khususnya komoditas pangan,"ungkap dia.
Kepala OJK Provinsi Sumsel, Arifin Susanto menjelaskan, model closed loop mengarahkan pembiayaan alsintan langsung ke kelompok tani sehingga produktivitas meningkat dan hasil panen layak ekspor.
BACA JUGA:Catat! Hanya 97 Perusahaan, Ini Daftar Lengkap Pinjol Legal versi OJK per April 2025
"Inilah inklusi keuangan yang berdampak langsung bagi perekomian Sumsel,"ungkap dia dalam keterangan resminya dikutip radarpalembang.id, Kamis 3 Juli 2025.
Ekosistem closed loop diharapkan menjadi kerangka kerja yang memudahkan petani mengakses pembiayaan, teknologi, dan pasar.
Selain itu, keberadaan ekosistem closed loop yang diterapkan OJK bakal menjadikan Sumsel model integrasi pembiayaan pertanian dengan pembangunan ekonomi berbasis komoditas unggulan.
Salah satu upaya konkret OJK Sumsel bersama dengan Pemprov Sumsel untuk mendukung para pelaku usaha kopi Sumsel salah satunya melalui program terintegrasi yaitu 100 ribu Sultan Muda Sumsel dan Sultan Muda Sumsel Center (SMSC) yang berlokasi di Gedung OJK Sumsel.
BACA JUGA:Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, Gubernur Herman Deru Apresiasi Gebyar Laksan OJK di Sumsel
SMSC berfungsi sebagai training facility, pusat inkubasi, dan connection hub untuk memperkuat, salah satunya kapasitas pelaku usaha kopi dari aspek teknis, manajerial.
Keberadaan SMSC Sumsel juga berfungsi agar akses pasar, sehingga mampu bersaing di tingkat global.
Melalui kolaborasi bersama ini, OJK Sumsel berharap terwujud sinergi nyata yang menjawab tantangan produktivitas dan keberlanjutan ekspor kopi Sumsel.
Sumber:


