Rumah Pintar KBA Jorong Tabek Jadi Simbol Desa Wisata Budaya dan Edukasi Ekonomi Sirkuler di Talang Babungo

Selasa 05-08-2025,14:11 WIB
Reporter : Susi Yenuari
Editor : Susi Yenuari

Sementara proses  produksi dilakukan dengan teknik pemukulan pangkal bunga pohon enau untuk merangsang aliran nira ke bambu penampung.

Tentang Rumah Produksi Gula Semut

* Dijalankan 20 kepala keluarga

* Produksi harian: 10-20 kg (mampu capai 50 kg/hari dengan akses pasar memadai)

* Produksi bulanan optimal: 1.500 kg

* Keunggulan produk:

   * Berasal dari ketinggian >1.500 mdpl (suhu 18-24°C)

   * Kadar gula tinggi dengan tekstur lebih halus

* Proses produksi saat ini cukup terbatas dan dapat ditingkatkan dengan pelaung pasar yang lebih menjanjikan.

BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), Bukti Komitmen Tata Kelola yang Unggul

Rumah Magot dan Bank Sampah

Pengelolaan Rumah Magot KBA Jorong Tabek yang beroperasi sejak 2021, diintegrasikan dengan pengelolaan limbak non organik melalui bank sampah dan limbah organik dari proses produksi gula semut dan gula tebu.

1. Pengolahan limbah organik yang bersumber dari gula semut dan gula batu berbahan baku tebu, serta dari kegiatan harian warga.

2. Magot yang sudah dewasa dijadikan bahan pakan ikan untuk Kolam Ikan KBA.

3. Bank sampah tempat pengelolaan sampah non organik. Pengumpulan hasil limbah non organik masyarakat dihitung sebagai tabungan yang dihitung dalam nilai ruipah dapat dapat diuangkan dalam periode kapanpun.

4. Hasil limbah non organik yang berbahan baku plastic (botol, kemasan plastic) besi dan berbentuk logam lainnya akan ke luar Kawasan Jorong Tabek.

5. Hasil penjualan limbah non organik sebagian dikembalikan ke warga yang menyetorkan limbah yang dicatat dalam bentuk buku tabungan, sebagian lagi dikumpulkan untuk mendukung kegiatan ekonomi lainnya. Termasuk untuk membangun fasilitas-fasilitas warga di daerah wisata KBA.

Kategori :