Fasilitas produksi yang telah berdiri di kawasan Karawang New Industry City (KNIC) tersebut diproyeksikan mempunyai kapasitas 30 GWh.
HLI Green Power dibangun dalam dua tahap, di mana fase pertama menghabiskan biaya sebesar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Produksi komersial perdananya dimulai pada April 2024.
BACA JUGA: Panasonic Mulai Pasok Baterai Listrik Untuk Tesla, Siap Produksi Massal Bateria Kapasitas Tinggi
Sementara tahap kedua, konstruksi dimulai pada Januari 2024 dengan nilai investasi sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 29,6 triliun.
Produksi komersial pertamanya berlangsung pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh.
Adapun PT HLI Green Power adalah perusahaan patungan (joint venture) antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Investasi HLI Green Power menjadi tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan konsorsium (Hyundai, LG, dan IBC) pada Rabu, 28 Juli 2021.