Kinerja Pendapatan Negara di Sumsel per Januari 2025 Terealisasi Rp1.198,51 Miliar, Berikut Rinciannya

Senin 10-03-2025,08:04 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : David Karnain

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Kinerja pelaksanaan APBN Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan tren positif hingga 31 Januari 2025, terutama dari sisi pendapatan.

Hal tersebut diungkapkan Agus Yulianto, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Selatan (Kemenkeu Sumsel), dikutip Senin 10 Maret 2025.

“Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) di awal tahun 2025 tetap tumbuh positif,”kata Agus Yulianto. 

Hal ini ditunjukkan melalui kinerja realisasi pendapatan dan belanja negara yang tetap menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif. 

BACA JUGA:Hingga 30 November 2024, Kinerja Pendapatan Negara di Sumsel Terealisasi Rp 19,94 Triliun, Berikut Rinciannya

BACA JUGA:Hingga 31 Oktober 2024, Kinerja Pendapatan Negara di Sumsel Terealisasi Rp 17,79 Triliun, Berikut Rinciannya

Khusus, kinerja pendapatan negara dipengaruhi oleh implementasi Core Tax, peningkatan kinerja layanan Badan Layanan Umum (BLU), dan meningkatnya harga CPO. 

"Pendapatan negara tumbuh 42,52 persen (yoy) dengan realisasi sebesar Rp1.198,51 miliar sampai dengan Januari 2025,"jelas dia.

Pendapatan tersebut terdiri dari, pertama dari sisi, penerimaan pajak sebesar Rp927,95 miliar yang tumbuh 27,93 persen (yoy).

Penerimaan pajak pada Januari 2025 mengalami pertumbuhan positif sebesar 27,9 persen.

BACA JUGA:Hingga 30 September 2024, Kinerja Pendapatan Negara di Sumsel Terealisasi Rp 14,67 Triliun, Berikut Rinciannya

BACA JUGA:Hingga 31 Juli 2024, Kinerja Pendapatan Negara di Sumsel Tembus Rp 10,8 Triliun, Berikut Rinciannya

"Faktor pendorongnya adalah penyesuaian perpindahan penerimaan Wajib Pajak Cabang yang semula di setorkan pada cabang yang terdaftar di Sumsel sekarang masuk ke Wajib Pajak Pusat cabang tersebut terkait implementasi Core Tax pada awal Januari 2025,"ungkap dia.

Lalu, sambung dia, adanya peningkatan setoran masa atas aktivitas sektor perkebunan kelapa sawit dan karet. 

Selain itu, lanjut dia, penerimaan pajak juga didorong realisasi PPN & PPnBM tumbuh sebesar 81,4 persen.

Kategori :