Selain itu, sambung Said Iqbal, pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah harus dijelaskan nilai kekayaan dan aset perusahaan terkini, serta besaran dan pihak yang akan membayar pesangon.
BACA JUGA:Hari Buruh 2024, Pengusaha Ingatkan Kelangsungan Berusaha, Produktivitas dan Kesejahteraan Pekerja
Saat ini, menurutnya, disebut tidak ada satu pun buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah yang mengetahui besaran pesangonnya.
"Ini kami bisa menuntut perusahaan Sritex dengan tuntutan penggelapan uang buruh, tidak ada satu pun buruh yang tahu pesangonnya. Jadi berapa nilai pesangonnya? Selain pesangon, dapat apa saja?" ujar Said Iqbal.
Said Iqbal pun mempertanyakan di mana peran Menteri Ketenagakerjaan dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Sebelumnya pemerintah menjanjikan akan membantu PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah dan tidak ada PHK, namun hal yang ditakutkan pegawainya justru menjadi kenyataan.
"Ngomongnya doang tidak ada PHK, ternyata PHK. Begitu di-PHK, nggak ngerti mekanismenya. Gimana mau jadi menteri dan wakil menteri? Digugat dong, dipanggil dong, sudah sesuai mekanisme nggak, kalau sudah sesuai mekanisme mana buktinya?," ujar dia.