Maka, sambung dia, terciptalah makanan atau cemilan telur cumi yang dinamakan Keritcu.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Serahkan Bantuan Penanganan Stunting kepada Pemerintah Kabupaten Bangka
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Beri Bantuan ke Korban Banjir di Baturaja, Muaradua dan Muaraenim
Awal modal Usaha yang dikeluarkannya, Riskyana, mengaku sebesar Rp 7 juta dan pelanggan pertama adalah kerabat terdekat.
"Kemudian melalui mulut ke mulut baru lah sampai saat ini sudah seluruh Bangka Belitung,"kata dia.
"Keritcu ini mulai banyak dikenal karena selain sebagai cemilan, tapi bisa dibawa juga dalam bentuk oleh-oleh khas dari Bangka Belitung,"kata dia.
"Dengan banyaknya warga dan masyarakat Babel yang mudik, dan dari luar pulau Bangka pun sudah banyak yang tahu dengan makanan/cemilan khas tersebut," tuturnya.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Catat Kinerja Positif di Triwulan I Tahun 2024, Cek Data Selengkapnya di Sini
Kini usaha Riskyana, melalui cemilan telur cumi Keritcu Super Sundi Snack, juga mulai menerapkan digitalisasi keuangan.
"Sejak awal tahun 2024, mengelola keuangan usaha Keritcu Super Sindi Snack sudah menggunakan QRIS dari Bank Sumsel Babel.
Penerapan QRIS Bank Sumsel Babel, diakunya sangat membantu dalam transaksi sehari-hari usaha Keritcu Super Sindi Snack.
"Karena memudahkan semua pembayaran non-tunai dan praktis,"jelas dia.
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Bank Sumsel Babel Salurkan Rp 3,3 Triliun Permodalan UMKM
BACA JUGA:Mahalini di Palembang, Penarikan Undian Super Grand Prize Tabungan Pesirah Bank Sumsel Babel Meriah
Selain itu, usaha Riskyana, Keritcu Super Sindi Snack juga mengambil fasilitas Kredit Usaha Rakyat atau KUR untuk pengembangan usahanya.