BSI Perkuat Peran Strategis Transformasi Ekonomi Indonesia 2024
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kanan) menerima buku Laporan Perekonomian Indonesia 2024 yang disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) di Kantor Bank Indonesia di Jakarta (22/1).-Bank Syariah Indonesia -
JAKARTA, RADARPALEMBANG.ID - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat peran sebagai pilar transformasi ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, inovatif, dan kompetitif.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan pentingnya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai salah satu kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi.
Sektor ini memegang peran vital dalam menyerap tenaga kerja dan mendukung inklusi ekonomi.
BACA JUGA:Dua Bulan Diluncurkan, BYOND by BSI Sudah Capai 3 Juta User Aktif
BACA JUGA:BSI Imbau Calon Jemaah Bersiap Lakukan Pelunasan Haji 1446 H
"UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Kami berkomitmen mendorong UMKM untuk naik kelas melalui akses permodalan, pembinaan berkelanjutan, dan inovasi layanan digital,"ujar Hery.
Hingga November 2024, pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp50,72 triliun tumbuh 19,63 persen dari total pembiayaan sebesar Rp258,41 triliun.
Jumlah nasabah UMKM mencapai 353 ribu orang. Langkah ini mencakup akses permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR) dan pembiayaan UMKM komersial, serta pendampingan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan.
Sinergi dengan pemerintah dan Bank Indonesia menjadi pilar penting BSI dalam mendorong transformasi ekonomi.
BACA JUGA:Dorong Kelestarian Lingkungan, BSI Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Berkelanjutan di Cikole Lembang
BACA JUGA:Perkuat Implementasi ESG, BSI Kembangkan Ekonomi dan Tanam Pohon di Desa Semoyo Yogyakarta
Pada peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyoroti pentingnya stabilitas dan transformasi untuk pertumbuhan yang lebih tinggi, sehingga hal itu menjadi arah setiap kebijakan bank sentral.
Salah satunya, kebijakan BI menurunkan BI Rate menjadi 2,75, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber: