Tercatat Rp14,32 triliun atau 45,25 persen dari pagu telah tersalur (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 36,3 persen).
BACA JUGA:Realisasi APBN Di Sumsel Rp36,38 Triliun, 85,21% Dari Pagu
BACA JUGA:Arah APBN 2023 Jawab Tantangan Global, Menkeu: Optimis Tapi Tetap Waspada
"Faktor pendorong utamanya adalah pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Dana Desa di Sumsel,"ungkap dia.
Di sisi lain, kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus tumbuh positif
"Dengan realisasi sebesar Rp4,34 triliun yang tersalur kepada 62.342 debitur,"ungkap dia.
"Kinerja Belanja K/L tumbuh positif 35,9 persen (yoy),"ungkap dia.
BACA JUGA:Pendapatan Negara Tumbuh 48,5 Persen Bikin Semester I 2022 APBN Surplus
BACA JUGA:Pada Konsultasi Publik RAPBN 2023, Pakar Sorot Kualitas Belanja Negara
Sebagai kesimpulan, sambung dia, perekonomian Sumsel terjaga positif, inflasi terkendali, dan aktivitas perekonomian masyarakat tetap dalam tren positif.
"APBN Wilayah Sumsel telah bekerja optimal dengan memberikan dorongan positif pada ekonomi kewilayahan,"kata dia.
Apalagi, kinerja belanja juga didukung sisi pendapatan negara di Sumsel, hingga Juni 2024 tumbuh secara year-on-year dan realisasi belanja negara lebih baik secara year-on-year.
Sebelumnya, kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel hingga 30 Juni 2024 on track.
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Melambung, Ekonom: APBN Bisa Tertekan Beban Subsidi
BACA JUGA:Musim Panen, BI Sumsel Sebut Penyebab Deflasi dan Dorong Turunnya Harga Sembako di Juli 2024
Realisasi pendapatan negara di Sumsel sebesar Rp 9,16 triliun atau terealisasi sebesar 41,4 persen.