Data bank sentral pun terus memperlihatkan pertumbuhan pembiayaan hijau yang saat ini terfokus pada bank besar.
Hingga Desember 2023 secara year to date (ytd) tumbuh 15,63 persen.
BACA JUGA:BSI Dorong Digitalisasi Pembayaran di Pasar Gede
BACA JUGA:Wujudkan Layanan Berkelanjutan, BSI Buka Kantor Cabang Pembantu Jakarta Telkom
Angkanya ada di kisaran Rp500 triliun dari 41 bank, yang mencakup 83,4 persen pangsa total kredit perbankan pada Desember 2023.
Adapun sektor yang dibiayai di antaranya renewable energy, pembangkit listrik tenaga hidro, transportasi hijau, hingga industri produk-produk ramah lingkungan.
Transformasi Digital
Selain itu, Hary pun mencermati transformasi digital di berbagai aktivitas yang memicu inovasi menjadi lebih cepat.
Dia mengatakan, penggunaan teknologi digital membuka peluang bagi perbankan untuk meningkatkan efisiensi, mengembangkan produk baru, dan memberikan layanan yang lebih baik.
BACA JUGA:BSI Dukung Pengembangan Usaha Mikro, Siap Salurkan 16 Triliun KUR Syariah di 2024
BACA JUGA:Kolaborasi BSI dan Mandiri Sekuritas Buka Akses Layanan Serba Syariah via RDN Online
Namun, perkembangan teknologi digital juga menghadirkan tantangan, seperti ancaman serangan siber yang semakin canggih.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa dalam menghadapi dinamika ekonomi dan keuangan saat ini pelaku industri perlu mengadopsi gaya kerja yang agile untuk bergerak dan menanggapi perubahan dengan cepat.
Sebab, perbankan yang mampu beradaptasi dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan.
Juga akan mampu memanfaatkan peluang di tengah perubahan yang cepat di era yang semakin modern.
BACA JUGA:Masjid BSI di Bromo dan Labuan, Pusatnya Destinasi Wisata Religi, Pegunungan dan Bahari