JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo akhirnya buka suara soal melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US dollar ke level Rp 16 ribu lebih.
Dugaan sementara, pelemahan ini terjadi di tengah memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah setelah Iran dan Israel saling serang dalam beberapa hari terakhir.
Meski demikian, Perry menjamin Bank Indonesia akan melakukan intervensi secara pembelian tunai ataupun non delivery forward.
"BI selalu ada di pasar dan kami akan memastikan nilai tukar akan terjaga,"kata Perry Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Dolar AS Kini Tembus Rp 16.000, Begini Tanggapan BI
"Kita lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward," ungkap dia Selasa 16 April 2024.
Selanjutnya, Bank Indonesia akan tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah sebagai pengelola fiskal.
Bank Indonesia, menurut Perry, akan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar.
"Kami jajakkan koordinasi dengan pemerintah dengan fiskal bagaimana jaga moneter dan fiskal,"ungkap dia.
BACA JUGA:Awal Tahun Baru 2024, Cek Harga Kurs Dolar AS di Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA Hari Ini
"Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi," ujar Perry.
Diketahui, usai libur Lebaran 2024, nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS sebesar 280 poin atau 1,77 persen ke posisi Rp 16.128 per dolar AS pada Selasa pagi, 16 April 2024.
Bahkan update terbaru, dikutip dari data RTI dolar AS tercatat pada posisi Rp 16.169 atau menguat 330 poin atau 2,08%.
Hari ini dolar AS tertinggi pada level Rp 16.189 dan level terendah Rp 15.839.
BACA JUGA:Oh! Ternyata Ini Penyebab Dolar Amerika Terus Meningkat dan Nilai Tukar Rupiah Semakin Lemah