PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Meski acap kali dianggap sebagai makanan tidak sehat, namun faktanya pemberian mie instan untuk anak bukanlah hal yang buruk.
Sessuai namanya mie instan merupakan makanan yang praktis dan mudah diolah, karena itulah banyak orang tua yang memiliki keterbatasan waktu sering menyajikan makanan ini untuk anak mereka.
Untuk menyajikan semangkuk mie instan hanya perlu direbus di dalam air mendidih. Selanjutnya, campur mie dengan minyak dan bumbu yang sudah tersedia.
Selain itu rasa mie instan yang gurih dan banyak pilihan memang sangat digemari anak-anak.
BACA JUGA:5 Dampak Buruk Bermain Smartphone Bagi Kesehatan Anak, Jangan Anggap Remeh Jadi Penyebab Kanker Otak
Namun banyak yang menganggap pemberian mie instan kepada anak-anak adalah suatu hal yang buruk.
Lantas benarkah hal tersebut?
Faktanya mengkonsumsi mie instan bukanlah hal yang buruk, sebab mie instan mengandung beragam nutrisi, seperti protein, serat, lemak, karbohidrat, asam folat, zat besi, mangan, serta vitamin B1 dan vitamin B2.
Tapi sayangnya jumlah nutrisi yang terkandung di dalam mie instan tersebut sangat sedikit, sehingga tidak dapat memenuhi jumlah gizi harian untuk anak.
Selaini itu pemberian sebaiknya menghindari pemberian mie instan pada anak dibawah 3 tahun, karena bumbu mie instan tinggi garam dan MSG.
BACA JUGA:5 Tips Aman Liburan Bersama Anak dengan Menggunakan Mobil Pribadi, Dijamin Pasti Seru
Maka dari itu sanagt tidak dianjurkan anak-anak mengonsumsi mie instan lebih dari 2 bungkus sehari, karena akan mengalami kelebihan garam, bukan atau dalam dunia medis disebut dengan hipernatremia.
Hipernatremia bisa mengganggu kesehatan anak, membuat anak mudah rewel, sering mengantuk, dan terlihat lesu. Bahkan, kondisi ini juga bisa berakibat fatal jika tidak diimbangi dengan cukup minum air.
Selain itu jika mengkonsumsi mie instan bersama dengan makanan tinggi kalori lainnya akan menyebabkan berat badan berlebih, sebab dalam seporsi mie instan biasanya mengandung lebih dari 150 kalori.
Pertambahan berat badan yang tidak terkontrol justru bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas. Anak yang mengalami obesitas akan rentan terkena penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan asma.