BRICS Aliansi Kekuatan Ekonomi 5 Negara Berkembang, Dapat Saingi Uni Eropa, Adakah Indonesia di Dalamnya?

Senin 15-01-2024,07:00 WIB
Reporter : Yorika Izati
Editor : Maulana Muhammad

Hal tersebut berbeda dengan  Uni Eropa, dimana negara anggotanya mempunyai kondisi ekonomi yang mirip satu sama lain. Dari sisi pertumbuhan PDB semuanya hampir mempunyai tingkat pertumbuhan yang tidak jauh berbeda satu sama lain.

Selisih PDB perkapita tidak lebih dari dua kali lipat antara yang tertinggi dan yang terendah, tingkat inflasi menunjukan range yang tidak terlalu jauh dan stabilitas yang lebih setara.

BACA JUGA:Wow! Ternyata Ini yang Buat Dubai Jadi Kota Terkaya Di Dunia, Bukan Dari Minyak Bumi, Begini Turning Pointnya

- Berkurangnya Independensi dan Kedaulatan Negara Anggotanya untuk Dapat Membuat Kebijakan Moneter Sendiri 

Ketika sejumlah negara berkoalisi membentuk mata uang baru yang digunakan bersama maka artinya semua negara anggotanya akan mengorbankan kemampuan mereka untuk mengontrol jumlah uang beredar di negaranya masing-masing.

Ekonomi negara mereka akan menjadi satu perahu besar, dimana masing-masing negara tidak dapat lagi sesukanya menentukan arah jalan kapalnya masing-masing, semuanya harus satu rasa dan satu nasib.

Kondisi seperti ini tentunya akan berpotensi memicu perselisihan antar negara anggotanya dan membuat mata uang bersama tersebut gagal mencapai tujuannya.

Jangankan negara-negara BRICS yang ketimpangan ekonomi anggotanya masih jauh, bahkan negara Eropa sering memiliki memiliki perbedaan pendapat terkait kebijakan moneter Euro yang sering.

BACA JUGA:Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Nomor 1 Ini Dulunya Termiskin Nomor 3 di Dunia, Begini Cara Mereka Bangkit

Misalnya ketika krisis 2018, Italia sangat susah untuk  bangkit dari krisis ekonomi karena kebijakan moneter Euro yang sangat membatasi anggotanya untuk dapat mengambil kebijakan ekonomi sendiri untuk mumulihkan ekonominya secara mandiri.

Karena keterbatasan itulah negara Yunani terpaksa terjerat hutang yang semakin menumpuk karena Eropa yang cenderung terus naik.

Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2012, dimana fase ekonomi Jerman sedang naik pesat dan inflasinya juga sangat tinggi hingga harus menaikan suku bunga.

Tetapi pada saat yang bersamaan negara seperti Spanyol, Yunani dan Itali Justru semakin terpuruk karena terjebak hutang berbunga tinggi, pengangguran yang meningkat dan ekonomi yang merosot.

Karena hal inilah negara Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dan berhenti menggunakan Euro serta  mulai menggunakan mata uang pound sterling.

- Keterbatasan Mata Uang BRICS yang Akan di Backup Oleh Logam Mulia

Meskipun hingaa saat ini pada Januari 2024 mata uang BRICS belum resmi diluncurkan tetapi terdapat rencana jika mata uang BRICS akan di backup oleh logam mulia atau Rare Earth Element.

Kategori :