Hal tersebut berbeda dengan Uni Eropa, dimana negara anggotanya mempunyai kondisi ekonomi yang mirip satu sama lain. Dari sisi pertumbuhan PDB semuanya hampir mempunyai tingkat pertumbuhan yang tidak jauh berbeda satu sama lain.
Selisih PDB perkapita tidak lebih dari dua kali lipat antara yang tertinggi dan yang terendah, tingkat inflasi menunjukan range yang tidak terlalu jauh dan stabilitas yang lebih setara.
- Berkurangnya Independensi dan Kedaulatan Negara Anggotanya untuk Dapat Membuat Kebijakan Moneter Sendiri
Ketika sejumlah negara berkoalisi membentuk mata uang baru yang digunakan bersama maka artinya semua negara anggotanya akan mengorbankan kemampuan mereka untuk mengontrol jumlah uang beredar di negaranya masing-masing.
Ekonomi negara mereka akan menjadi satu perahu besar, dimana masing-masing negara tidak dapat lagi sesukanya menentukan arah jalan kapalnya masing-masing, semuanya harus satu rasa dan satu nasib.
Kondisi seperti ini tentunya akan berpotensi memicu perselisihan antar negara anggotanya dan membuat mata uang bersama tersebut gagal mencapai tujuannya.
Jangankan negara-negara BRICS yang ketimpangan ekonomi anggotanya masih jauh, bahkan negara Eropa sering memiliki memiliki perbedaan pendapat terkait kebijakan moneter Euro yang sering.
Misalnya ketika krisis 2018, Italia sangat susah untuk bangkit dari krisis ekonomi karena kebijakan moneter Euro yang sangat membatasi anggotanya untuk dapat mengambil kebijakan ekonomi sendiri untuk mumulihkan ekonominya secara mandiri.
Karena keterbatasan itulah negara Yunani terpaksa terjerat hutang yang semakin menumpuk karena Eropa yang cenderung terus naik.
Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2012, dimana fase ekonomi Jerman sedang naik pesat dan inflasinya juga sangat tinggi hingga harus menaikan suku bunga.
Tetapi pada saat yang bersamaan negara seperti Spanyol, Yunani dan Itali Justru semakin terpuruk karena terjebak hutang berbunga tinggi, pengangguran yang meningkat dan ekonomi yang merosot.
Karena hal inilah negara Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dan berhenti menggunakan Euro serta mulai menggunakan mata uang pound sterling.
- Keterbatasan Mata Uang BRICS yang Akan di Backup Oleh Logam Mulia
Meskipun hingaa saat ini pada Januari 2024 mata uang BRICS belum resmi diluncurkan tetapi terdapat rencana jika mata uang BRICS akan di backup oleh logam mulia atau Rare Earth Element.