Selain masalah ingatan, demensia juga dapat mengganggu ketenangan dan memicu perasaan gelisah.
Orang dengan demensia dapat mengalami apa yang disebut sebagai "sindrom matahari terbenam".
Orang dengan sindrom ini mungkin akan menjadi bingung, cemas, gelisah, atau agresif menjelang waktu tidur, dan mulai mondar-mandir, bergoyang, dan ke sana ke mari yang membuat mereka terjaga sepanjang malam.
Terkadang, perilaku ini memudar, tetapi bukan berarti tidak akan terulang lagi.
BACA JUGA:Bukan Hanya Manfaat, 5 Rempah Ini Punya Efek Samping Berbahaya Bagi Kesehatan
7. Epilepsi
Epilepsi adalah suatu kondisi seseorang rentan terhadap kejang. Orang dengan epilepsi dua kali lebih mungkin mengalami insomnia.
Gangguan gelombang otak yang menyebabkan kejang juga dapat menyebabkan defisit pada tidur gelombang lambat atau tidur REM.
Selain itu, obat anti kejang dapat menyebabkan perubahan tidur pada awalnya, tetapi cenderung memperbaiki gangguan tidur bila digunakan untuk waktu yang lama.
Orang dengan epilepsi terkadang juga mengalami kejang pada malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur.
Lebih buruk lagi, kurang tidur juga dapat memicu kejang sehingga ini bisa menjadi lingkaran setan yang memperparah keadaan.
BACA JUGA:Bahaya! 5 Dampak Buruk Duduk Terlalu Lama Bagi Kesehatan, Beresiko Menyebabkan Kanker
Sudah jelas, masalah tidur tidak selalu disebabkan oleh kebiasaan buruk, tetapi bisa jadi merupakan tanda dari masalah kesehatan.
Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengobati kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Jadi, bicarakan dengan dokter jika kamu memiliki masalah tidur untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.
Insomnia ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kebiasaan mengonsumsi minuman berkafein atau alkohol sebelum tidur hingga masalah psikologis, seperti stres, depresi, dan gangguan cemas.