Tekanan tersebut ketegangan di zona pertemuan lempeng dan saat ketegangan mencapai batas tertentu lempeng-lempeng tersebut dapat saling bergeser dan memicu pelepasan energi dalam bentuk gempa bumi.
Pergeseran yang naik turun secara vertikal atau pergerakan vertikal terjadi ketika dua lempeng tektonik bertabrakan secara vertikal dengan satu lempeng tektonik tenggelam di bawah lempeng yang lain dalam proses subduksi.
Pada wilayah zona subduksi seperti negara Jepang, lempeng tektonik Pasifik akan tenggelam di bawah lempeng Eurasia yang akan mengakibatkan tekanan dan ketegangan yang akan menyebabkan pelepasan energi dan gempa bumi.
5. Perbatasan Empat Lempeng
Faktor lainnya yang mengakibatkan Jepang sering mengalami gempa yang berpontensi tsunami ialah karena negara ini berada di dekat perbatasan empat lempeng tektonik besar yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, dan Lempeng Amurian.
BACA JUGA:Wisatawan Diminta Waspada, Gunung Marapi Sumbar Meletus, Begini Kondisi Kota Bukittingi
Aktivitas seismik tinggi di perbatasan empat lempeng tektonik besar tersebut akan memiliki dampak signifikan terhadap keadaan geologis dan risiko bencana di wilayah tersebut.
Jika aktivitas seismik tinggi dan sering terjadi di perbatasan lempeng makan akan sering terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi di dasar laut, terutama yang terjadi di zona subduksi di perbatasan lempeng dapat mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami.
Perbatasan lempeng yang aktif juga dapat membuat kondisi yang mendukung aktivitas vulkanik. Jika aktivitas seismik tinggi, maka akan dapat memicu letusan gunung berapi.
Karena faktor-faktor itulah yang mengakibatkan Jepang menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap gempa bumi dan tsunami di dunia.
Pemerintah Jepang secara aktif melakukan upaya mitigasi risiko dan memiliki sistem peringatan dini untuk mengurangi dampak bencana tersebut.
Banyak yang mengira bahwa Gempa bumi dan tsunami di Jepang disebabkan oleh oleh pembuatan rudal besar-besaran.
Namun hal tersebut tidaklah benar, dikarenakan Faktor utama yang membuat negara Jepang sering mengalami gempa bumi dan tsunami adalah posisinya yang terletak di Cincin Api Pasifik.
Pembuatan rudal atau uji coba nuklir dinegara tersebut memang menimbulkan getaran dan gelombang kejut, namuin hal tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kejadian gempa bumi atau tsunami di wilayah Jepang.
Sebagian besar gempa bumi di Jepang disebabkan oleh aktivitas alamiah seperti subduksi lempeng tektonik.