Dibantu Kilang Pertamina Plaju, 24 Perajin Tempe Plaju Terapkan Produksi Pangan Higienis di Palembang

Selasa 14-11-2023,13:00 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : David Karnain

 

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – Sebanyak 24 Perajin tempe di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, semakin mantap mengadopsi gaya hidup bersih saat memproduksi olahan tempe di rumahnya masing-masing.

 

Berpuluh-puluh tahun lamanya sejak 1952, perajin tempe rumahan yang diwariskan turun temurun ini memproduksi tempe yang dijual di pasar dengan proses tradisional, tanpa memerhatikan aspek higienitas dalam proses produksinya.

 

Hal itu diakui langsung oleh salah satu perajin tempe yang rumahnya beralamat di Jalan Asia Kelurahan Plaju Ulu, Joko Pitoyo.

 

Menurutnya, akses pangan sehat di Plaju Ulu memang masih belum memiliki standar kebersihan yang layak.

 

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Selamatkan 17 Titik Lahan Terbakar, Bantu Pemadaman Karhutla di Sumsel

“Masih menggunakan drum bekas oli sebagai alat perebusan,” katanya sendiri.

 

Proses peragian atau fermentasinya pun, kata Joko, masih menggunakan kotak adukan beralas terpal atau plastik.

 

Tahun lalu, kampung produksi tempe Plaju Ulu ini menghadapi problema yang hampir serupa: sanitasi.

 

Meskipun limbah tempe sudah mulai terkelola dengan baik semenjak adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) mandiri dan komunal, namun aroma-aroma kurang sedap masih sesekali menyeruak.

 

BACA JUGA:MFO Low Sulphur, Bahan Bakar Kapal Ramah Lingkungan Kilang Pertamina Plaju Diakui Global

Mengolah Keberlanjutan

 

Namun masalah itu pelan-pelan sirna. Joko mulai menyadari tuntutan pasar yang sadar akan pentingnya pangan sehat.

 

Ia berniat membawa perubahan pelan-pelan agar para pedagang di Pasar Plaju, tempat ia dan perajin lainnya berlapak, selain memastikan penjualan dan keuntungan, juga memerhatikan aspek keamanan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat.

 

Beruntung, setelah hadirnya Kilang Pertamina Plaju (PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang membantu instalasi IPAL komunal bertenaga surya di rumahnya pada 2022 lalu, kesadaran akan pentingnya proses produksi bersih semakin tumbuh.

 

BACA JUGA:Komitmen Keselamatan Kerja di Industri Migas, Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan Subroto 2023

Soal IPAL bertenaga surya yang merupakan hal baru di Sumsel, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) provinsi, Hendriansyah menyebut hal itu sebagai upaya baik dalam mendorong masyarakat untuk turut berkontribusi dalam program transisi energi ini.

 

“Dengan adanya Solar Cell dengan kapasitas 2,2 kWp, yang berada di lokasi industri rumah tangga yang merupakan produsen tempe di Plaju Ulu ini kami nilai sangat baik,”kata dia.

 

“Apalagi energi terbarukan dari sinar matahari ini dimanfaatkan untuk menggerakkan pengelolaan limbah tempe yang awalnya mencemari lingkungan,” tutur Hendri.

Kategori :