BACA JUGA:Apa Itu Diet Ornish? Berikut Aturan Serta Manfaatnya Untuk Kesehatan Tubuh
5. Infeksi
Kasus infeksi setelah sedot lemak sangat jarang terjadi, kejadiannya dilaporkan kurang dari 1 persen.
Sebuah studi melaporkan kejadian infeksi pada pasien sedot lemak adalah 0,3 persen.
Dalam kasus tersebut, pasien mengalami abses kecil dan bercak nekrosis kulit dengan ketebalan penuh di daerah sekitarnya.
Penyebab lokal paling umum dari infeksi tersebut adalah adanya hematoma pada jaringan subkutan dengan kontaminasi bakteri sekunder (Indian Journal of Plastic Surgery, 2013).
Penyebab infeksi sistemik yang paling umum adalah diabetes yang tidak terkontrol.
Karenanya, sebelum prosedur dimulai, perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula darah, terutama pada pasien berusia di atas 30 tahun atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
BACA JUGA:7 Buah Pengganti Menu Sarapan Pagi, Dijamin Sukses Diet
6. Kulit kendur
Risiko kulit kendur setelah operasi sedot lemak sebenarnya sangat kecil.
Menurut laman Centre for Surgery, ini lebih mungkin terjadi saat lemak dihilangkan dalam jumlah yang sangat besar pada pasien yang memiliki tingkat kelemahan kulit yang sudah ada sebelumnya, khususnya di daerah perut.
Solusinya, sedot lemak perlu dikombinasikan dengan prosedur eksisi kulit, seperti operasi abdominoplasti untuk memungkinkan pengobatan yang lebih efektif pada kulit yang kendur.
Pasien lebih mungkin mengalami kulit kendur setelah mengalami penurunan berat badan secara dramatis atau setelah kehamilan.
Faktor lain yang memengaruhi tingkat keparahan kulit kendur meliputi usia, jenis kulit, dan teknik pembedahan.
BACA JUGA:7 Tips Diet Jitu Usai Libur Tahun Baru