Berbagai penelitian telah mengevaluasi pengaruh diet Mediterania terhadap kolesterol dan trigliserida dan hasilnya tampak menjanjikan.
Sebuah studi menunjukkan bahwa kolesterol jahat dapat diturunkan rata-rata sebesar 10 persen dan kolesterol baik dapat ditingkatkan hingga sekitar 5 persen.
Trigliserida dan kolesterol total juga mengalami penurunan (Cochrane Database of Systematic Reviews, 2013).
Pola makan Mediterania yang diujikan pada pasien penerima transplantasi ginjal yang mengalami peningkatan risiko kardiovaskular menunjukkan terjadinya penurunan signifikan kadar kolesterol total sebesar 10 persen.
Trigliserida sebesar 6,5 persen, LDL sebesar 10,4 persen, sedangkan kadar kolesterol HDL tidak berubah (Nephron, 1999).
BACA JUGA:Nasi Merah vs Nasi Putih, Manakah yang Lebih Sehat? Yuk Simak Perbedaannya!
5. Pola makan Mediterania untuk menurunkan kolesterol
Pola makan Mediterania sangat mencerminkan pentingnya pola makan penurun lipid. Jadi, jika ingin mencari pola makan untuk menurunkan kolesterol, diet Mediterania bisa menjadi pilihan yang tepat.
Rencana diet ini mencakup bahan-bahan ramah kolesterol seperti:
Biji-bijian utuh dan kacang-kacangan.
Makanan kaya akan fitosterol, termasuk kacang-kacangan, sayuran, polong-polongan, dan buah-buahan.
Lemak tak jenuh yang banyak ditemukan pada kacang-kacangan, ikan berlemak, dan minyak zaitun.
BACA JUGA:Antara Tahu atau Tempe, Mana yang Lebih Menyehatkan? Cari Tau Jawabnya di Sini
Diet Mediterania pada dasarnya membebaskan kamu untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, dengan catatan tetap perlu mengontrol porsinya dan mengutamakan konsumsi buah dan sayur.
Apabila ingin menjadikan diet Mediterania sebagai salah satu strategi dalam menurunkan kolesterol, bicarakan dengan dokter atau ahli gizi agar hasilnya optimal.