PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Sejumlah komoditas pangan di November dan Desember ini kemungkinan ada kenaikan harga.
Kenaikan harga ini memungkinkan komoditas pangan tersebut menjadi penyumbang utama inflasi di November dan Desember 2023.
Hal ini diungkapkan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Nurcahyo Heru Prasetyo, Senin 27 November 2023.
"Fokus November dan Desember ini, karena berdasarkan tracking, ada beberapa komoditas meningkat,"kata Nurcahyo Heru Prasetyo.
BACA JUGA:Hasil Survei Konsumen Oktober 2023, BI Sumsel Sebut Keyakinan Masyarakat Kondisi Ekonomi Optimis
Beberapa diantaranya, sambung Heru, adalah cabai merah, cabai rawit, tahu dan tempe karena harga impor kedelai cukup tinggi serta (kenaikan) gula pasir.
Bank Indonesia Perwakilan Sumsel (BI Sumsel) mengingatkan anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID untuk memantau pergerakan harga komoditas pangan sembako.
"Lihat komponen volatile food perlu diwaspadai,"jelas Nurcahyo Heru Prasetyo.
Sebagai contoh, kata Heru, (harga) cabai, tren stabil tapi diatas harga normalnya.
BACA JUGA:Waspada Tekanan Inflasi Akhir Tahun, Komoditas Ini Jadi Perhatian Khusus TPID
Bank Indonesia Perwakilan Sumsel mewanti-wanti, potensi kenaikan harga cabai jelang akhir tahun harus menjadi perhatian dan ada solusi bersama.
"Kalau tidak bisa diturunkan harga cabai (merah dan rawit) sampai akhir tahun maka inflasi (Year to Date) akan mendekati angka 4 persen,"jelas Nurcahyo Heru Prasetyo.
Berdasarkan data BPS Sumsel, inflasi Sumsel dari sisi kelompok pengeluaran yang dominan menyumbang andil inflasi yoy pada bulan Oktober 2023, adalah Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi mtm, yaitu cabai merah sebesar 0,065 persen.
BACA JUGA:Kemarau, Harga BBM, Tarif PDAM Penyumbang Inflasi Sumsel di Oktober Sebesar 2,9 Persen YoY