Bahkan, hanya 8,51 persen orang yang mengonsumsi minuman manis kurang dari tiga kali selama sebulan.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, hal ini berimbas pada peningkatan prevalensi obesitas di usia muda selama 10 tahun terakhir.
Selama 2015, prevalensi berat badan berlebih pada anak 5-19 tahun adalah 8,6 persen, naik di 2016 menjadi 15,4 persen.
Pada kategori usia yang sama, prevalensi obesitas di 2006 sebanyak 2,8 persen sementara di 2016 menjadi 6,1 persen.
BACA JUGA:4 Tips Penting Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas, Sangat Berguna di Musim Kemarau
Terkait mengkonsumsi minuman manis secara berlebihan maka bisa menyebabkan diabetes tipe 2.
Apa itu penyakit diabetes tipe 2, apa gejalanya dan bagaimana cara penanganan penyakit ini? Simak dalam artikel dibawah ini.
Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang membuat kadar gula darah meningkat akibat kelainan pada kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling sering terjadi.
Suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses gula darah (glukosa).
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi cukup insulin, atau menolak insulin.
Gejala berupa rasa haus meningkat, sering buang air kecil, lapar, lelah, dan penglihatan kabur. Pada beberapa kasus, tidak ada gejala.
Penanganan berupa diet, olahraga, obat, dan terapi insulin.
BACA JUGA:Tak Senikmat Rasanya, Konsumsi Makanan Ringan Kemasan Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan
Insulin adalah hormon yang membantu gula darah (glukosa) masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi.