Berkumpul menikmati makan malam seraya memandangi keindahan bulan purnama, adalah kenangan yang tak terlupakan saat merayakan Festival Kue Bulan.
Sembahyang Dewi Bulan
Tradisi penting saat merayakan Festival Kue Bulan adalah melakukan sembahyang Dewi Bulan.
Masyarakat Tionghoa juga melakukan sembahyang Dewi Bulan, sebagai salah satu ritual untuk memanjatkan doa atas limpahan yang telah diberikan selama ini.
Karena itu, sembahyang pada saat Festival Kue Bulan adalah bentuk syukur kepada Dewi Bulan.
Ada banyak ritual yang dilakukan saat sembahyang Dewi Bulan ini, mulai dari meletakan kue bulan dan buah-buahan di altar yang menghadap ke bulan, hingga melantunkan tembang untuk kemuliaan Dewi Bulan.
BACA JUGA:Tradisi Tionghoa ketika Sembahyang Bulan Hantu, Persiapkan 3 Jenis Daging Ini sebagai Lambang Syukur
Makan Bersama
Festival Kue Bulan adalah momen kebahagiaan, sehingga akan ada waktu kembali berkumpul keluarga yang sudah lama tidak bertemu.
Kesempatan berkumpul ini dimanfaatkan untuk makan bersama. Secara tradisi, masyarakat Tionghoa yang masih memiliki orang tua, biasanya akan memasak di rumah.
Karena itu, mereka yang berada jauh, berusaha akan pulang dan berkumpul bersama keluarga di malam Festival Kue Bulan ini.
BACA JUGA:5 Tips Menarik Keberuntungan Saat Bulan Hantu di Tradisi Masyarakat Tionghoa Tiba
Meski demikian, kamu bisa memilih untuk makan bersama di rumah atau restoran. Mengingat, saat ini sudah ada banyak restoran, hotel, atau tempat makan yang memberikan promo untuk merayakan Festival Kue Bulan.
Berbagi Hadiah dan Ucapan
Momen penting lain yang menjadi tradisi di malam Festival Kue Bulan adalah berbagai hadiah dan mengucapkan selamat.