Karena alasan itulah mengapa saat ini hampir semua merek motor listrik menggunakan teknologi baterai Lithium-ion (Li-ion) meski harganya terbilang mahal. Bahkan diketahui harga jual motor listrik 40 persennya adalah harga dari baterai.
Selain itu teknologi pada baterai pun terus berkembang seiring dengan perkembangan motor listrik yang terus berinovasi.
Ada 3 fokus utama pengembangan baterai untuk menunjang teknologi motor listrik yaitu:
1. Baterai Padat
Baterai padat menjadi fokus pengembangan terbaru. Dengan menggantikan elektrolit cair dengan elektrolit padat, baterai ini menawarkan kepadatan energi yang lebih tinggi, umur pakai yang lebih panjang, dan stabilitas yang lebih baik.
2. Baterai Berbasis Lithium-Sulfur
Baterai berbasis lithium-sulfur (Li-S) menunjukkan potensi yang besar dalam meningkatkan kepadatan energi baterai.
Mereka menggunakan anoda berbasis lithium dan katoda berbasis sulfur, yang dapat memberikan kepadatan energi dua hingga lima kali lipat dibandingkan baterai Li-ion saat ini.
BACA JUGA:Penting Ganti Komponen Motor listrik Ini Dahulu Saat Modifikasi, Biar Tambah Keren Bro
3. Baterai Menggunakan Graphene
Penggunaan graphene dalam baterai juga menjadi bidang penelitian yang menarik. Grafen (graphene) adalah material yang kuat, ringan dan memiliki konduktivitas listrik yang sangat baik.
Dengan mengintegrasikan grafen ke dalam baterai, dapat meningkatkan efisiensi pengisian, kapasitas energi, dan umur pakai baterai.
Namun meski memiliki banyak keunggulan baterai Lithium-ion juga punya batasan siklus baterai, kinerjanya akan mulai menurun.
Siklus Baterai
Lantas apa itu siklus baterai? Siklus baterai adalah sebuah patokan tentang bagaimana kondisi kesehatan dari baterai motor listrik, prinsipnya semakin tinggi nilai siklus, semakin rendah kesehatannya.
Siklus baterai ini dapat diketahui dengan muda lewat menghitung Odometer pada kendaraan.