8 Fakta Tega Aniaya Balita di Makassar, RSU Bahagia Pecat Oknum Dokter

Senin 31-07-2023,16:09 WIB
Reporter : Susi Yenuari
Editor : Susi Yenuari

Selain itu, lokasi kejadiannya di luar wilayah RSU Bahagia Makassar. "Yang pertama ini dilakukan di luar wilayah rumah sakit dan yang kedua di luar jam kerja," terangnya.

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan Program 1.000 Kampung Moderasi Beragama

6. Dokter Penganiaya Balita Kerap Menyendiri

Fakhruddin mengungkap dokter Makmur merupakan sosok pekerja keras. Namun sepekan terakhir, dokter Makmur disebut sering menyendiri.

"Sebenarnya dari sisi keseharian, pak dokter Makmur ini sangat bagus dari pekerjaan, sangat produktif menyelesaikan tanggung jawabnya," ujar Fakhruddin.

Pihak RS menduga dokter Makmur ada masalah sehingga memutuskan ke warung kopi dengan maksud mencari hiburan dengan bermain catur.

Namun dokter Makmur justru melakukan dugaan penganiayaan. "Pada informasi dan teman-teman di kantor, dalam satu minggu ini sering menyendiri mungkin karena ada masalah," paparnya.

"Dia ingin bertujuan datang ke warung kopi refreshing minum kopi dan catur, tiba-tiba ada anak di bawah umur yang mengganggu dengan refleks tindakan penganiayaan itu," tambah Fakhruddin.

BACA JUGA:CATAT! Daftar Sertifikasi Halal Hanya Melalui PUSAKA Kemenag, Tinggal Klik Lalu Unggah Aplikasinya

7. Dokter Makmur Bisa Dipekerjakan Kembali

Fakhruddin menuturkan, dokter Makmur akan dipertimbangkan untuk dipekerjakan kembali di RSU Bahagia Makassar. Hal itu jika kasus yang menjeratnya dapat berakhir damai.

"Kalaupun misalnya kasus ini bisa diselesaikan dengan perdamaian atau restorative justice mungkin ada pertimbangan khusus dari manajemen untuk mempekerjakan kembali bersangkutan," jelasnya.

Namun untuk saat ini pihaknya tidak mau dikait-kaitkan dengan dugaan penganiayaan yang dilakukan dokter Makmur dengan RSU Bahagia Makassar. Pihak RS ditegaskan tidak terlibat.

"Hanya kebetulan yang bersangkutan ini bekerja di rumah sakit. Jadi tindakan itu tidak ada hubungan dengan rumah sakit," tegas Fakhruddin.

BACA JUGA:Viral! Sebut Gadis Desa Tidak Ada yang Cantik, Mahasiswa KKN Unram Diusir Warga Kayangan NTB

8. DP3A Makassar Siap Dampingi Korban

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar pun siap memberikan pendampingan terhadap balita korban penganiayaan. Pihaknya akan segera menemui keluarga korban.

"Oh, tentunya pasti ada pendampingan itu yang kasus ini direktur rumah sakit. Seharusnya ada pendampingan, apalagi orang dewasa kan, sama anak-anak," kata Kepala DP3A Makassar Achi Soleman saat dihubungi detikSulsel, Minggu (30/7).

Achi mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis. DP3A Makassar akan melakukan asesmen lebih dulu.

"Apakah anak ini butuh konseling, atau butuh tindak lanjut seperti pelaporan ke kepolisian atau butuh pengobatan kesehatan dan lain-lain itu nanti hasil dari asesmen awal," imbuhnya.

 

 

 

 





Kategori :