Pendataan petani terdaftar di e-RDKK agar mempermudah proses evaluasi dan alokasi oleh Kementerian Pertanian.
“Kami sebagai produsen bertanggung jawab untuk menyalurkan pupuk urea dan NPK, baik yang bersubsidi maupun non subsidi,”kata Rustam Effendi.
Untuk yang bersubsidi, sambung Rustam Effendi, kami menyalurkan kepada petani yang telah terdaftar dan masuk dalam e-RDKK.
Terkait e-RDKK, setiap kelompok tani menuliskan total kebutuhan pupuk selama setahun yang didampingi penyuluh.
BACA JUGA:TJSL SESERA Pusri Raih Penghargaan di AREA Awards 2023 Kategori Social Empowerment
Selanjutnya petani menginput kebutuhan pupuk selama setahun ke dalam sistem e-RDKK.
Proses verifikasi petani di sistem e-RDKK akan dilakukan mulai dari tingkat kecamatan hingga ke tingkat pusat.
Untuk selanjutnya, disesuaikan dengan alokasi pupuk bersubsidi setiap provinsi.
Selain itu, PT Pusri Palembang terus melakukan pengawasan terhadap stok pupuk bersubsidi di Lini IV (kios pengecer) agar tidak terjadi kelangkaan pupuk.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha 1444 H, Pusri Salurkan Hewan Kurban 56 Sapi dan 22 Kambing
Pengecer juga diwajibkan untuk mempunyai stok kebutuhan satu minggu kedepan.
“Selain pengawasan, kami bersama anak perusahaan PI (PT Pupuk Indonesia) lainnya terus berkoordinasi dan selalu siap dalam memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi di rayon wilayah masing-masing,”ujar Rustam Effendi.