2. Rendam dengan air kapur sirih
Jeroan yang sudah dicuci bersih selanjutnya direndam dengan air kapur sirih.
Kamu bisa menggunakan 10 gram kapur sirih yang sudah dilarutkan dalam satu liter air untuk merendam jeroan.
"Kalau terlalu banyak kapur sirih nanti memengaruhi rasa si jeroan itu sendiri," ujar Wisnu.
Setelah direndam dengan air kapur sirih, jeroan harus dicuci dengan air biasa agar tidak meninggalkan sisa kapur sirih di sekitar jeroan tersebut.
Cara membersihkan jeroan dengan kapur sirih tidak wajib untuk dilakukan. Namun, Wisnu mengatakan bahwa air kapur sirih bisa memaksimalkan kebersihan jeroan.
BACA JUGA:Kuliner Wajib di Palembang, Dapur Saga Sajikan Menu yang Manjakan Lidah
3. Rebus dua kali
Jeroan identik dengan aroma yang tidak sedap. Oleh karena itu, dibutuhkan proses perebusan untuk menghilangkan bau tersebut.
Ada beberapa lapisan kotoran yang tidak bisa hilang ketika dicuci sehingga harus dihilangkan melalui proses perebusan," tutur Wisnu.
Wisnu menganjurkan untuk merebus jeroan secara berulang.
Setidaknya, proses perebusan jeroan perlu dilakukan paling sedikit sebanyak dua kali. Jeroan bisa direbus langsung dalam air mendidih selama 20-25 menit.
BACA JUGA:Pempek Klepon ala Bunda Rayya Pecah di Mulut
Air rebusan jeroan yang pertama akan membuat sisa kotoran yang membuat aroma dan warnanya berubah kemudian terangkat ke permukaan panci. Buang kotoran tersebut.
Selanjutnya, rebus kembali jeroan menggunakan tambahan rempah. Namun, jangan merebusnya dalam air yang sudah mendidih.
Durasi rebusan jeroan yang kedua bisa disesuaikan dengan keinginan.