PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Di antara keistimewaan (khashâish) yang diberikan oleh Allah SWT kepada ummat Nabi Muhammad SAW adalah ibadah haji.
Dan orang yang melaksanakannya tergolong wafdullah (duta Allah) yang akan “disuguhkan” dengan pertunjukkan tanda-tanda keagungan-Nya,
Serta merasakan kenikmatan batiniyah yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Sebagaimana dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
وفد الله ثلاثة : الغازي و الحاج و المعتمر (أخرجه النسائ)
“Ada tiga delegasi Allah yaitu orang yang berperang, orang yang melaksanakan ibadah haji, dan orang yang melaksanakan ibadah umroh.” (HR. Nasa’i)
BACA JUGA:238 Jemaah Haji Indonesia yang Sakit Disafariwukufkan dari KKHI
Ibadah haji adalah instrument penting dalam menguatkan sendi-sendi ke-Islam-an yang teraplikasikan dalam keihsanan kepada Allah dan makhluk-Nya.
Ibadah haji juga memiliki karakteristik yang paling sempurna dibandingkan dengan ibadah lainnya yang meliputi ruhiyyah (ibadah ruh), jasadiyah (ibadah fisik), dan Mâliyah (ibadah harta).
Sehingga seseorang yang melaksanakan ibadah haji berarti telah menyempurnakan seluruh sendi ke-Islam-annya.
Salah satu komponen penting ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Rukun haji ini memiliki karakteristik khusus yaitu terhimpunnya seluruh jamaah dalam satu lokasi, satu waktu, dan satu jenis pakaian.
BACA JUGA:HARI INI! Jemaah Haji Menjalani Ibadah Wukuf di Arafah
Di Padang Arafah, seluruh hamba Allah berwukuf dengan memakai 1 (satu) warna dan 1 (satu) jenis pakaian yaitu kain ihram berwarna putih.
Tidak ada perbedaan status sosial di padang Arafah, melainkan kesamaan status sebagai hamba Allah. Tidak terlihat perbedaan suku, melainkan kesamaan aqidah dan tauhid.
Tidak ada kebanggaan dengan perbedaan warna kulit, melainkan kesamaan dalam lebur kekerdilan diri.Tidak ada perkataan kotor, perkataan keji, atau ungkapan kesombongan,
melainkan kesamaan dalam indahnya munajat permohonan ampunan dan rahmat. Di padang Arafah, semua manusia dari berbagai bangsa dan suku melebur menjadi satu.