PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Tanpa kita sadarai saat setiap hari tubuh kita terpapa oleh racun, baik itu yang beraal dari luar tubuh atapun dari dalam tubuh.
Bahkan sisa metabolinme tubuh kita pun dapat menghasilkan racun dari sisa zat gizi yang di olah tubuh.
Racun sendiri adalah zat kimia yang dapat terbentuk secara alami ataupun melalui proses sintesi di lingkungan. Diketahui ada dua jenis racun yang berbahaya bagi tubuh yaitu endotoksin dan eksotoksin.
Endotoksin adalah racun yang diproduksi di dalam tubuh ketika makanan di pecah di dalam usus besar dan melalui proses metabolisme di dalam sel.
BACA JUGA:Laur Biasa, Inilah Manfaat Mengkonsumsi 2 Butir Telur Setiap Hari
Sedangkan eksotoksin adalah racun yang berasal dari luar tubuh bisa berupa bahan kimia atau mikroba, racun ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air atau udara yang tercemar.
Sebenarnya tubuh kita secara alami dapat memproses dan menghilangkan racun yang masuk kedalam tubuh, adapun beberapa organ yang berfungsi untuk itu sebeprti ginjal, hati, usus, kulit dan paru-paru.
Namun terkadang organ-organ tersebut tidak dapat semaksimal mungkin bekerja sehingga cendrung akan terjadi penumpukan racun yang masuk kedalam tubuh.
Efek racun yang ada di tubuh dapat bervariasi sesuai dengan tingkat racun yang ada. Seperti mengutip dari Immuneweb.org, racun-racun yang masuk ke dalam tubuh ini bisa membunuh atau mematikan sel-sel dan sel yang mati ini tidak akan hidup kembali.
BACA JUGA:Cara Tidur Bifasik Buat Kalian yang Hobi Begadang, Bisa Memulihkan Konsentrasi dan Tenaga
Untuk mengetahui apakah tubuh kita mengalami penumpukan racun atau tidak, ada baiknya memperhatikan gejala-gejala yang terjadi pada tubuh berikut ini.
1. Sering Merasa Lelah
Salah satu tanda tubuh sudah mengalami penumpukan racun adalah sering merasa lelah walau hanya melakukan aktivitas ringan.Bahkan hingga disertai nyeri di beberapa bagian tubuh seperti orang ang sakit asam urat.
Hal tersebut bisa jadi tubuh kita sudah banya menumpuk racun, racun tersebut berada pada sendi-sendi dan sel otot, sehingga menyebabkan nyeri.
BACA JUGA:Apa itu Hormon Kebahagiaan? Berikut Cara Stimulasinya Agar Terhindar dari Gangguan Mental