JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Hingga pukul 17.59 WIB, di sejumlah titik pantauan hilal se-Indonesia masih belum terlihat.
Pantauan Hilal pada sore ini setelah matahari terbenam berada di posisi 1,5 derajat dan elongasi 3,5 derajat.
Ini masih jauh berada dari Kententuan dari MABIM yakni 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Sidang isbat masih berlangsung diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
BACA JUGA:Lebaran Idul Fitri 1444 H Diprediksi Bakal Berbeda, Begini Penjelasan BMKG Soal Potensi Itu
Penetapan ini berdasarkan hasil sidang isbat yakni sidang penentuan awal syawal 1444 H, sore ini di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama RI di Jakarta, Kamis 20 April 2023, dimulai pukul 17.00 WIB.
Sidang dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Sejumlah pihak juga mengikuti jalannya Sidang Isbat ini yakni Komisi VIII DPR, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar sahabat, dan perwakilan ormas Islam.
Pantauan di berbagai sumber, Hilal tidak terlihat yang dipantau hingga pukul 17,59 WIB dikarenakan faktor cuaca, tertutup awan yang tebal. Artinya umat muslim harus mengenapkan 30 ramadan pada tahun 2023.
Seperti diketahui mengutip dari kemenag.go.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga telah menerbitkan surat edaran penyelenggaraan Hari Raya Idulfitri 1444 H/2023 M, Rabu 20 April 2023.
Dalam Edaran No SE 05 tahun 2023 ini, Menag mengimbau umat Islam menjaga ukhuwah Islamiyah dalam menyikapi perbedaan awal Syawal 1444 H/2023 M.
Sementara Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menginformasikan akan merayakan Idulfitri pada Jumat 21 April 2023.
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/2023 M,” pesan Menag di Jakarta.
BACA JUGA:Lebaran Diperkirakan Jatuh Pada Jumat 21 April 2023, Cek Infonya Berikut