PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kilang beroperasi aman, andal selama Ramadan dan Idul Fitri atau RAFI 2023.
Hal ini bentuk dukungan dari PT Kilang Pertamina International atau KPI kepada Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) mengamankan pasokan dan distribusi BBM selama arus mudik 2023.
“Kilang-kilang milik PT KPI, termasuk Kilang Pertamina Plaju terus memastikan operasional kilang tetap andal,”kata Direktur Utama (Dirut) PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Taufik Adityawarman.
Taufik Adityawarman menambahkan demi mendukung Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2023 dalam menjaga keamanan stok BBM atau Bahan Bakar Minyak dan LPG di masyarakat.
BACA JUGA:Wakil Komut Pertamina Pahala Mansury Tinjau Kesiapan Stok BBM dan LPG di Sumbagsel
Keyakinan ini diungkapkan Taufik Adityawarman usai meninjau Kilang Pertamina di wilayah Plaju, Palembang, Sumatra Selatan, dalam rangka mendukung kinerja satgas RAFI, Senin 17 April 2023.
Satgas RAFI Kilang Pertamina Plaju 2023, akan standby selama 24 jam untuk memastikan pelayanan serta memantau operasional produksi hingga kelancaran penyaluran BBM (Bahan Bakar Minyak) dan LPG.
Dengan adanya Satgas RAFI 2023, PT KPI berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi selama periode penting ini, Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Dan juga, dengan adanya Satgas RAFI 2023 menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM (Bahan Bakar Minyak) dan LPG di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Kapasitas Produksi CDU Kilang Pertamina Plaju Meningkat Jadi 91,3 Ribu Barel per Hari
“Kami (PT KPI) secara terus-menerus meningkatkan keandalan kilang kami melalui pemeliharaan rutin, pengawasan ketat, serta penerapan standar keselamatan dan keamanan yang tinggi,” ujar Taufik Adityawarman.
Di samping itu, PT Kilang Pertamina International atau KPI terus melakukan optimalisasi dalam mengeksekusi pengelolaan minyak mentah sesuai dengan kapasitas kilang yang ada.
“Kami juga menaikan kapasitas secondary kilang dan konversi produk semaksimal mungkin dengan mengelola dan memanfaatkan stok yang tersedia,” ujar Taufik Adityawarman.