JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM – Tiba-tiba saja Direktur Jenderal atau Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo menemui Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya, Kamis 2 Maret 2023.
Kedatangan Dirjen Pajak Suryo Utomo dengan Ketum PBNU Gus Yahya diduga ada kaitannya dengan pernyataan mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj yang kini sedang viral soal mengancam warga NU tak membayar pajak jika uang pajak diselewengkan.
Dimana, Said Aqil Siroj pada akhir Februari 2023 lalu mencontohkan dirinya saat menjadi Ketua PBNU saat kasus Gayus Tambunan (2012 lalu) muncul dan mengancam warga NU tak membayar pajak jika uang pajak diselewengkan.
Pertemuan antara Dirjen Pajak Suryo Utomo dengan Ketum PBNU Gus Yahya ini awalnya dijadwalkan berlangsung di Kantor PBNU.
Namun karena saat ini, ketum PBNU Gus Yahya kurang sehat pertemuan kemudian digeser ke kediaman pribadi Gus Yahya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Saat bertandang ke rumah Gus Yahya, antara pukul 08.30 hingga 10.00 WIB, Dirjen Pajak Suryo Utomo datang dengan didampingi beberapa petinggi dari Direktoreat Jenderal Pajak (DJP).
Sedangkan, saat bertemu dengan Dirjen Pajak Suryo Utomo didampingi pengurus PBNU lainnya seperti Alisa Qotrunnada Wahid dan Jusuf Hamka.
Dalam keterangan persnya, mengutip percakapan pertemuan antara Dirjen Pajak Suryo Utomo dan Ketum PBNU Gus Yahya, Jusuf Hamka mengatakan Gus Yahya menegaskan PBNU tak pernah membuat seruan untuk boikot bayar pajak.
Posisi PBNU, menurut Jusuf Hamka, NU selalu seiring sejalan dengan pemerintah, kalau ada kasus yang bersifat pribadi atau oknum, tentu tidak patut lantas menyerang institusinya.
Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Hamka juga menyampaikan pesan bahwa Gus Yahya juga berharap agar proses hukum terhadap putra eks pejabat pajak berjalan secara objektif dan transparan.
Seperti diberitakan sebelumnya, muncul seruan dari mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj agar masyarakat tak bayar pajak.
Hal itu terkait dengan dugaan penyelewengan dana pajak oleh eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo dimana Putra Rafael, Mario Dandy Satriyo sebelumnya terlibat aksi kekerasan terhadap David Latumahina.