BI Sumsel Luncurkan 4 Inovasi Ketahanan Pangan Jelang Ramadhan, Cek Langkah Programnya

Sabtu 25-02-2023,20:36 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : David Karnain

Melalui GSMP atau Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, setiap rumah tangga didorong untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan melalui  pemberian bibit, edukasi keahlian bercocok tanam, serta penanganan  pasca panen.

Dan, optimalisasi pasar murah yang dimaksud Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel melalui GSMP atau Gerakan Sumsel Mandiri Pangan juga didukung dengan digitalisasi melalui  kehadiran pembayaran QRIS dan penguatan aplikasi marketplace SIBEJAJO. 

Lalu, langkah kedua ketahanan pangan, Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel menitik beratkan pada peningkatan pasokan melalui perluasan Kerja sama Antar Daerah atau KAD yaitu antara Kota Lubuklinggau dan Kota sendiri merupakan wujud komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai.

Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel memfokuskan peningkatan pasokan Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif. 

BACA JUGA:The Fed Berkali-kali Naik, Bank Indonesia Malah Menahan Suku Bunga Acuannya, Begini Penjelasan Chatib Basri

GNPIP atau Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan berupaya mengoptimalkan langkah pengendalian harga terutama melalui pengelolaan suplai pangan, termasuk mendorong produksi menuju ketahanan pangan yang integratif dan masif guna mendukung tercapainya sasaran inflasi.

Langkah ketiga ketahanan pangan, Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel menyarankan modernisasi pertanian, dimana mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif serta sarana digital farming (alat deteksi cuaca, alat pemupukan otomatis).   

Untuk langkah keempat ketahanan pangan, Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel menggalakkan peningkatan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), program kemandirian pangan yang dicanangkan Pemerintah Sumsel pada Desember 2021. 

Peluncuran empat program sinergi dan inovasi pengendalian inflasi dalam rangka ketahanan pangan dari Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau BI Sumsel ini disaksikan oleh Deputi  Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Turut hadir Anggota Komisi XI RI yaitu Fauzi H Amro, dan Achmad  Hafisz Tohir. 

BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Pada 2023 Transformasi Ekonomi Berlanjut, Airlangga Sebut 2 Indikator Ekonomi Impresif

Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman menyampaikan yang utama dalam menjaga inflasi adalah ketersediaan pasokan atau terjadinya ketahanan pangan.   

"Masalah klasikal yang kita hadapi adalah kesenjangan pasokan antar waktu dan antar daerah,"kata Aida S Budiman di Palembang, Jumat 24 Februari 2023.

"Maka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) berkomitmen pastikan keterjangkauan, ketersediaan, kelancaran dan komunikasi kepada seluruh masyarakat,"ungkap Aida S Budiman.

Program menanam cabai GNPIP telah berperan dalam ketersediaan dan pengendalian harga di pasar, dan GNPIP masih diperlukan untuk mencapai ketahanan pangan. 

BACA JUGA:Data Lengkap Ekonomi Sumsel 3 Tahun Terakhir, Saat Covid19 Ternyata 4 Sektor Terpuruk

Di tahun kedua GNPIP ini, menurut Aida, kita perlu pastikan ketersediaan pasokan dan distribusi sebagai fokus utama. 

Kategori :