Tokoh PBNU Disebut Ada Dalam Lingkaran Korupsi Rektor Unila, Dana Ngalir Untuk Lampung Nahdliyin Center

Jumat 27-01-2023,16:36 WIB
Reporter : Yurdi Yasri
Editor : Yurdi Yasri

Penggunaan lainnya adalah, pemberian talih asih. Hanya saja, dia tidak menyebut kepada siapa tali asih itu dia berikan. Selain itu, dia menyebut, uang infak dipergunakan untuk biaya tanah.  

Tentang Prof Karomani 

Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat  sejumlah koleganya di Jambi kaget.

Prof Karomani sebelum di Unila hingga menjadi  rektor, memulai kariernya sebagai  Dosen FPBS FKIP Universitas Jambi (Unja) pada tahun 1988, pasca menamatkan studinya di IKIP Bandung pada tahun 1987. Dia hijrah dari Unja ke Unila sekitar tahun 2002/2003.   

Prof Karomani yang hijrah dari Unja ke Unila itu, pernah menjadi Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan di Universitas Jambi antara tahun 1998-2001.

BACA JUGA:13 Jaringan FO Pakai Produk Elon Mask, Muba Percepat Transformasi Digital

Di Kalangan mahasiswanya di Unja, Rektor Unila yang tertangkap KPK ini, terkenal dengan dosen yang supel, ceplas-ceplos dan demokratis.  Selama mengajar di FKIP Unja, Prof Karomani ini jarang sekali berada di dalam ruangan dosen.

Jika tidak mengajar, Prof Karomani lebih suka menghabiskan waktunya kongkow-kongkow dengan para mahasiswa di pelataran kampus dan taman, membahas apa saja. Maka dari itu, dia pun terkenal dekat dengan para mahasiswa. Rektor Prof Karomani,  memang seorang aktivis.

Dia merupakan salah satu dosen yang sangat getol mendorong mahasiswa untuk rajin menulis di berbagai media. Jika ada mahasiswa yang tulisannya dimuat di media lokal maupun nasional, maka dia akan memberikan nilai A.

BACA JUGA:Perayaan HUT ke-2 ABPEDNAS Lahat Meriah, Bupati Cik Ujang Mita Anggota BPD Aktif Serap Aspirasi Masyarakat

Begitu cara Prof Karomani memotivasi agar para mahasiswa agar rajin menuangkan pemikiran dan gagasan dalam tulisan. ‘’Sehebat dan sepintar apapun kalian tetapi jika pemikiran  tidak pernah ditulis dan terpublikasi, tidak akan berarti apa-apa,’’ujarnya ketika itu.

Prof Karomani di kalangan mahasiswa terkenal sangat demokratis.  Saking demokratisnya, dia membolehkan mahasiswa  yang tidak puas dengan nilai yang dia berikan untuk protes dan banding. Asal, banding itu dapat dipertanggungjawabkan. 

Pernah suatu ketika, seorang mahasiswa kurang puas dengan nilai yang dia dapatkan pada  Mata Kuliah Logika dan Menulis. Mahasiswa itu bernama Junaidi J dan satu temannya lagi.

BACA JUGA:Waspada! Modus Baru Bobol Rekening Lewat Link Undangan Pernikahan di WA

Prof Karomani dan satu temannya lagi pun melayani kedua mahasiswa itu dengan elegan.

Junaidi J ini dan temannya itu, memang  semenjak dari mahasiswa tulisan-tulisan sudah banyak tersebar di koran-koran lokal baik di Jambi maupun di Sumbar seperti Singgalang dan Haluan. (*)

Kategori :