Sumsel Terus Gencar Edukasi, Angka Stunting Turun 6,2 Persen

Jumat 27-01-2023,17:31 WIB
Reporter : Susi Yenuari
Editor : Susi Yenuari

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM- Langkah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang terus gencar memberikan edukasi dalam menurunkan angka stunting di Sumsel, akhirnya membuahkan hasil. 

Angka stunting turun menjadi 6,2 persen. Begitu juga angka stunting di Indonesia diketahui turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Hal ini berdasarkan data yang didapatkan dari Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 tentang pravelensi Balita Stunting yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 25 Januari 2023.

"Sumatera Sekatan merupakan salah satu dari tiga provinsi disamping Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara dengan penurunan stunting paling besar,"ujar Gubernur Sumsel, H Herman Deru.

BACA JUGA:13 Jaringan FO Pakai Produk Elon Mask, Muba Percepat Transformasi Digital

Dalam berbagai kesempatan, lanjut Gubernur, ia selalu menekankan agar berbagai pihak bekerjasama dalam menurunkan stunting di Sumsel.

Dengan cara pencegahan sedini mungkin, salah satunya memberikan edukasi kepada para ibu muda, calon ibu dan calon pengantin.

"Stunting merupakan masalah gizi kronis sehingga dapat dicegah jika ditangani dengan tepat dan benar, salah satunya dengan memenuhi asupan protein hewani,"sambung Deru.

Menurut data dari Kemenkes tersebut, sebelas intervensi spesifik stunting difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6-23 bulan.

BACA JUGA:Bulog Sumsel Gelar Operasi Pasar, Jual Beras Murah Rp8.500 Per Kilogram

Seperti kegiatan yang dilakukan di Desa Jemenang, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, pada tahun 2022. Masyarakat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi kesehatan dan pencegahan stunting yang merupakan tanggung jawab bersama.

Acara diadakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI bersama anggota komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago

Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel, Evi Silviani mengimbau untuk menghindari hal hal dibawah ini untuk mencegah kehamilan Ibu yang berpotensi stunting.

Hindari empat T yaitu terlalu tua (umur 35 tahun keatas), terlalu muda (umur dibawah 20 tahun), terlalu dekat jarak kehamilan antara 1 dengan yang lain dan terlalu banyak.

BACA JUGA:Dua Menteri Puji Gubernur Herman Deru, Langsung Minta Contoh Sumsel

"Pencegahan stunting itu adalah tanggung jawab kita semua dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,"ujar Evi.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kategori :