PALEMBANG, RADAR PALEMBANG - Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) bekerjasama dengan Center for Indonesian Reform (CIR) yang dilaksanakan pada akhir Juli 2022
“Partai berkuasa PDIP mengalami penurunan dukungan dari 18,0 persen (survei 2021) menjadi 15,1 persen (2022). Demikian pula Gerindra mengalami penurunan elektabilitas dari 10,0 persen menjadi 6,8 persen.
Golkar mengalami kenaikan dari 9,7 persen menjadi 10,0 persen,”demikian bunyi rilis resmi yang diterima wartawab, Kamis 22 September 2022.
Sebaliknya, dari survei ini menguatnya partai oposisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang menorehkan kenaikan elektabilitasnya dari 7,9 persen menjadi ranking ketiga nasional dengan elektabilitas 8,1 persen.
BACA JUGA:Seluruh Sektor Bakal Terdampak, PKS Sumsel Tolak Kenaikkan Harga BBM
Sementara responden yang belum menentukan pilihan masih cukup besar, yakni 28,5 persen.
Ketua DPW PKS Sumsel Muhammad Toha mengaku bersyukur atas hasil survei yang menempatkan PKS diangka 8 persen,padahal selama ini sebelum pemilu umumnya survei ttng PKS selalu berada dikisaran 3% - 4% tapi tetap setelah selesai pemilu bisa selalu lolos artinya diatas 4 % bahkan pemilu 2019 yang lalu mencapai 8%.
"Tapi kita menghimbau struktur dan kader jangan sampai terlena dengan hasil survei, tetap tingkatkan kerja-kerja agar PKS menang dan otomatis jika PKS menang maka pelayanan, pemberdayaan dan pembelaan terhadap rakyat akan bisa kita lakukan lebih meningkat dan tersebar luas lagi,"kata Toha, Jumat, 23 September 2022.
BACA JUGA:Wagub Doakan PKS Sukses di Agenda Politik 2024
Dilanjutkan Toha umumnya hasil survei PKS sebelum pemilu berada di kisaran 7 - 9 persen, maka kita optimis pemilu 2024 PKS akan mendapat kemenangan sesuai target yaitu 15%."Insyallah PKS optimis akan masuk 3 besar pada pemilu nanti,"ujar dia.
Sebelumnya,alasan mengapa elektabilitas PKS bisa melesat, peneliti Senior LKSP, Muhsinin Fauzi mengungkapkan publik menganggap PKS adalah partai yang membela kepentingan rakyat dengan perolehan 19,9 persen, terbesar dibanding partai lain.
“Publik menganggap PKS adalah partai yang membela kepentingan rakyat (19,9 persen). Sementara PDIP juga mendapat 19,1 persen dukungan responden sebagai partai pembela rakyat. Sisanya Demokrat (14,6), Gerindra (14,2) dan Golkar (14,0),” jelas Muhsinin, seperti dikutif wartaekonomi.co.id.
“Kekuatan lain PKS adalah partai yang disukai kalangan muda/millennial (11,1 persen) bersama dengan Demokrat, baru diikuti Gerindra (9,8) dan PDIP (9,6). PKS juga dipandang membela kepentingan kaum perempuan (13,9 persen) disusul PDIP (10,0), Gerindra (6,5), PKB (6,4), Golkar (6,2) dan Nasdem (6,1),”tulisnya.