Ajakan Tarik Dana dari Bank Himbara Menyesatkan Masyarakat, Potensi Ketidakstabilan Sistem Keuangan
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah bicara terkait ajakan tarik dana dari Bank Himbara yang dapat menyesatkan masyarakat.--
BACA JUGA:Ambil Kredit BRI, Proses Mudah dan Cicilan Ringan Hanya Rp800 ribuan
BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 7,3 persen YoY, dari Rp 333,69 triliun menjadi Rp 357,97 triliun, dengan mayoritas kredit berasal dari segmen KPR, baik subsidi maupun nonsubsidi.
Peningkatan kredit tersebut juga didukung oleh likuiditas yang memadai, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang positif di seluruh bank Himbara.
BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp 1.365,45 triliun, dengan CASA mencapai 67,30 persen atau Rp 918,98 triliun. Mandiri mencatatkan simpanan sebesar Rp 1.699 triliun, tumbuh 7,73 persen YoY, dengan CASA mendominasi 80,3 persen dari total DPK.
BNI pun juga terus memperkuat basis pendanaannya, terutama dari segmen Tabungan ritel. Tercatat, tabungan BNI tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp 232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 258 triliun pada tahun 2024.
BACA JUGA:Keberadaan Agen BRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal
Demikian juga dengan BTN yang membukukan pertumbuhan DPK 9,1 persen YoY, dari Rp 349,93 triliun menjadi Rp 381,67 triliun, dengan rasio CASA sebesar 54,1 persen.
“Kinerja HIMBARA yang sangat solid tersebut menjadi bukti nyata bahwa sinergi dan tata kelola yang baik telah menjadi modal kuat bagi Himbara untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis. Selain itu, fundamental bisnis yang kuat dari bank-bank yang tergabung dalam Himbara juga mampu menjaga stabilitas industri perbankan yang akan berdampak positif bagi perekonomian nasional," pungkas Sunarso.
Sumber: