Selamatkan Sumber Daya Perairan, Kilang Pertamina Plaju Dukung Pelestarian Ekosistem Sungai Musi di Banyuasin

Kilang Pertamina Plaju bersama Dinas Perikanan Banyuasin menjaga ekosistem perairan sungai Musi mendukung keberlanjutan sumber daya perikanan.-Kilang Pertamina Plaju -
"Jika terus dibiarkan, beberapa jenis ikan bisa punah. Oleh karena itu, masyarakat, terutama para nelayan dan pencari ikan, diharapkan mematuhi ketentuan yang berlaku demi menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.
Upaya Pertamina Memberdayakan Masyarakat Perikanan
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Operasikan PLTS 2,25 MWp, Berhasil Tekan Emisi 1.307 Ton CO2e Sepanjang 2024
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Raih 70 Penghargaan Sepanjang 2024, Berbagai Bidang dan Ini Daftarnya
Kilang Pertamina Plaju sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Palembang & Banyuasin turut menunjukkan kepedulian atas permasalahan ini.
Untuk itu, perusahaan pengolahan migas & petrokimia ini memiliki program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Belida Musi Lestari.
Program ini merupakan inisiatif konservasi ikan Belida yang dimulai pada tahun 2019 dengan pemeliharaan di Talang Putri dan Sungai Gerong.
Program ini dilakukan melalui sistem pendukung yang melibatkan Pokdakan Barokah dan Tunas Makmur di Desa Sungai Gerong sebagai penyedia pakan ikan hidup, serta pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pemijahan, pembesaran, dan produksi pakan mandiri.
BACA JUGA:Berdayakan Pemuda Kelola Eceng Gondok, Kilang Pertamina Plaju Peroleh Penghargaan IGA 2025
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan.
Ia pun turut menyoroti penurunan varietas ikan di Sumatera Selatan yang terus mengalami degradasi beberapa tahun terakhir.
"Kami mempunyai data bahwa dalam kurun waktu 2021 hingga 2023, jumlah varietas ikan di Sumatera Selatan itu menurun, dari sekitar 46 jenis menjadi 41 jenis. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah serius yang harus segera kita atasi,"jelasnya.
Varietas yang hilang yakni Bawal Air Tawar, Belut Moray Undulated, dan dua jenis remis.
Sumber: