Harapan Toyota Untuk Pemerintahan Baru Prabowo Subianto
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam --
TANGERANG, RADARPALEMBANG.ID - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berharap agar pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat memulihkan daya beli masyarakat.
Harapan tersebut diampaikan oleh Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam. Menurutnya pemulihan daya beli menjadi prioritas utama bagi sektor bisnis dan investasi.
Bob pun menekankan kalau saat ini penurunan daya beli ADALAH isu mendesak yang harus segera ditangani pemerintah.
"Memang prioritasnya kalau dari kami dunia usaha bagaimana pemerintahan baru ini cepat mengembalikan daya beli," ujar Bob, Rabu, 9 Oktober 2024.
BACA JUGA:Kolaborasi Toyota dan Subaru Bakal Hadirkan SUV Listrik Terbaru, Siap Dirilis pada 2026
Bob mengidentifikasi penurunan daya beli sebagai faktor utama yang menyebabkan deflasi, lebih disebabkan oleh melemahnya permintaan daripada kelebihan suplai barang.
Kondisi ini berdampak langsung pada pertumbuhan pasar dalam negeri dan investasi.
"Investasi datang itu kalau ada market di dalam negerinya tumbuh. Kalau enggak tumbuh ya investasi enggak masuk. Nah untuk tumbuh ini perlu daya beli. Daya beli ini harus didorong," jelas Bob.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah menahan diri dari kebijakan menaikkan pajak. Sebab, meskipun suku bunga di Indonesia telah turun, dampaknya masih belum cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bob menyarankan kebijakan seperti relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang pernah sukses meningkatkan penjualan kendaraan di masa pandemi COVID-19 untuk diterapkan kembali. "Jadi daya beli itu benar-benar harus ditingkatkan melalui relaksasi-relaksasi."
BACA JUGA:TAM Resmi Bakal Luncurkan Toyota Pikap Hilux Rangga Pekan Depan, Harganya Diperkirakan Rp 300 Jutaan
BACA JUGA:Oh! Ternyata Ini Alasan Orang Indonesia Masih Kepincut Sama Toyota Kijang Innova
TMMIN pun berharap pemerintahan baru dapat segera memberikan arah kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor otomotif.
Sumber: